Komitmen Prabowo di KTT Terkait Gaza, Indonesia Siap Evakuasi dan Bangun Rumah Sakit

- 12 Juni 2024, 07:10 WIB
Tangkapan layar - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto berpidato dalam KTT terkait Gaza yang digelar di Amman, Jordania, Selasa 11 Juni 2024.
Tangkapan layar - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto berpidato dalam KTT terkait Gaza yang digelar di Amman, Jordania, Selasa 11 Juni 2024. /ANTARA/Genta Tenri Mawangi/

DESKJABAR - Prabowo Subianto dalam kapasitasnya sxebagai Menteri Pertahanan (Menhan) RI berbicara dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) terkait Gaza di Amman, Jordania, Selasa 11 Juni 2024.

Pada kesematan tersebut Prabowo menegaskan bahwa Indonesia siap mengevakuasi korban, membangun RS lapangan, dan mengirimkan lebih banyak tenaga medis ke Gaza.

Dalam forum tingkat tinggi yang digelar oleh Mesir, Jordania, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Prabowo juga menyebut Indonesia siap meningkatkan kontribusinya untuk mendukung kerja UNRWA di Gaza.

“Kami siap meningkatkan secara signifikan kontribusi kami untuk UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi di Palestina), serta bantuan kemanusiaan lainnya yang dibutuhkan," katanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tiba di Jakarta: Serukan Hentikan Genosida di Gaza, ASEAN akan Jadi Kekuatan Ekonomi Global

"Kami juga siap mengerahkan lebih banyak tenaga medis, membangun rumah sakit (RS) lapangan untuk beroperasi di Gaza,” tamha Prabowo saat berpidato mewakili Presiden RI Joko Widodo dalam acara tersebut.

“Kami juga siap untuk sekali lagi mengerahkan kapal bantu rumah sakit, dan mengerahkan seluruh Alutsista udara yang ada untuk berpartisipasi menerjunkan bantuan (airdrop) jika dibutuhkan,” sambung Prabowo.

Dalam acara itu, Prabowo menyatakan Indonesia bersedia mengevakuasi 1.000 pasien, yaitu para korban perang, dan mengobati mereka di Indonesia.

“1.000 pasien itu akan dirawat di rumah sakit-rumah sakit Indonesia, dan akan dipulangkan ke Gaza saat situasi di sana kembali normal,” kata Prabowo.

Tidak hanya itu, Menhan Prabowo juga menyatakan Indonesia bersedia mengevakuasi anak-anak, terutama mereka yang kehilangan orang tuanya dari Gaza ke Indonesia.

“Mereka akan mendapatkan perawatan pascatrauma, juga kami akan sekolahkan mereka, kemudian mereka akan pulang ke Gaza saat situasinya kembali normal,” kata Prabowo.

Baca Juga: Kemnaker Terus Perkuat Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Belanda

Terlepas dari berbagai bantuan yang siap diberikan Indonesia untuk rakyat Palestina di Gaza, Prabowo menekankan krisis kemanusiaan di Gaza hanya dapat berhenti manakala Israel dan Palestina menyepakati solusi dua negara (two-states solution) sehingga keduanya dapat hidup berdampingan.

“Hanya dengan solusi dua negara itulah, konflik ini dapat berakhir,” kata Prabowo menutup pidatonya.

KTT terkait Gaza di Amman, Jordania, digelar atas inisiatif Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sissi, Raja Jordania Abdullah II bin Al-Hussein, dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Gutteres.

KTT itu dihadiri pemimpin sejumlah negara, termasuk Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, dan pejabat tinggi dari Irak, Lebanon, Jepang, Rwanda, Australia, Mozambik, Uni Eropa, Siprus, Jerman, Komisi Eropa, Inggris dan Irlandia Utara.

Baca Juga: 4 Saksi Kunci Dihadirkan Dalam Kasus Tipu Gelap Terdakwa Adetya Yessi alias Sasha di PN Bandung Selasa Tadi

KTT itu diawali dengan pidato dari para penggagas, yaitu Raja Jordania, Presiden Mesir, dan Sekretaris Jenderal PBB, kemudian pidato dari Presiden Palestina.

Dalam acara yang sama, Kepala Urusan Kemanusiaan PBB — yang bekerja di bawah Sekjen PBB — Martin Griffiths juga melaporkan isu-isu yang dibahas dalam rangkaian KTT itu.

Griffiths menyebut isu-isu terbagi tiga, yang dibahas secara mendalam oleh tiga kelompok kerja, yaitu pertama terkait dukungan dana untuk bantuan kemanusiaan di Gaza, kedua menyangkut strategi mempercepat gencatan senjata, dan ketiga terkait langkah-langkah awal untuk pemulihan di Gaza.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah