Pembunuhan Shinzo Abe Menimbulkan Pertanyaan Tentang Keamanan VIP di Jepang

- 9 Juli 2022, 17:42 WIB
Penembakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe menimbulkan pertanyaan tentang perlindungan di negara-jarang terjadi. tangkapan layar. /The Straits Times/
Penembakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe menimbulkan pertanyaan tentang perlindungan di negara-jarang terjadi. tangkapan layar. /The Straits Times/ /

DESKJABAR – Penembakan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe menimbulkan pertanyaan tentang perlindungan di negara-negara di mana kekerasan politik dan kejahatan senjata jarang terjadi.

Pada hari Jumat, (8 Juli), korban ditembak dari jarak dekat. Pejabat Jepang sering bepergian dengan keamanan yang sederhana.

Ketika dihadapkan terutama dengan ancaman fisik langsung, daripada dilindungi oleh personel bersenjata lengkap yang bersiap untuk serangan senjata.

Baca Juga: Haji itu Arafah: Inilah Keutamaan dan Doa Wukuf

Perdana Menteri Abe (67) berkampanye untuk kandidat LDP di Nara barat sebelum ditembak mati dalam pemilihan hari Minggu.

Menurut NTV, penyerang berada sekitar 3 meter dari Abe.

Seorang pria 41 tahun ditangkap di tempat kejadian dan polisi mengatakan tersangka menggunakan senjata rakitan.

Polisi mengatakan senjata dan bahan peledak lainnya ditemukan di rumah tersangka dan mengakui bahwa dia yang melakukan serangan itu.

Baca Juga: Konsumsi Daging Kambing atau Sapi Tak Berdampak Buruk, Ketahui Batas Aman yang Diperkenankan

Seorang pejabat Polisi Prefektur Nara mengatakan kepada wartawan bahwa permintaan keamanan untuk insiden itu datang tiba-tiba.

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x