Orang Amerika Penderita Cacar Monyet Melarikan Diri dari Rumah Sakit Meksiko

- 9 Juni 2022, 16:54 WIB
Tangkapan layar orang Amerika penderita cacar monyet melarikan diri dari rumah sakit Meksiko. /YouTube/The Straits Times/
Tangkapan layar orang Amerika penderita cacar monyet melarikan diri dari rumah sakit Meksiko. /YouTube/The Straits Times/ /

DESKJABAR – Seorang warga negara Amerika Serikat dengan monkeypox (cacar monyet) melarikan diri dari sebuah rumah sakit di sebuah resor Meksiko dan melarikan diri dari negara itu, otoritas kesehatan setempat mengatakan pada Rabu (8 Juni).

Pria berusia 48 tahun, yang berasal dari Texas, melarikan diri dari rumah sakit di Puerto Vallarta di pantai Pasifik Meksiko akhir pekan lalu.

Meskipun telah diberitahu oleh staf medis bahwa ia harus diuji untuk monkeypox dan diisolasi, kata departemen kesehatan negara bagian dalam sebuah pernyataan.

Ketika dia tiba di rumah sakit, pasien memiliki gejala "batuk, kedinginan, nyeri otot dan lesi seperti pustula di wajah, leher, dan batang tubuhnya", kata badan tersebut.

Setelah melarikan diri dari fasilitas medis, orang Texas itu kemudian pergi ke hotel tempat dia menginap bersama rekannya dan mengejar penerbangan dari Puerto Vallarta pada 4 Juni, sebelum pihak berwenang dapat menemukannya.

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman straitstimes.com, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS mengkonfirmasi kepada pihak berwenang Meksiko pada hari Senin bahwa pasien telah kembali ke AS di mana tes mengkonfirmasi bahwa ia menderita cacar monyet.

Sebelum tiba di Puerto Vallarta pada 27 Mei, orang tersebut berada di Berlin, Jerman, antara 12 dan 16 Mei, dan kemudian di Dallas, Texas.

Baca Juga: Cacar Monyet Merebak di Negeri Real Madrid, Spanyol Membeli Vaksin Buatan Perusahaan Denmark

Cacar monyet atau monkeypox telah merebak dan mengagetkan 12 negara di dunia, karena penyebarannya yang begitu cepat.

Fenome cacar monyet yang diderita pasien tidak terasa karena gejala awalnya seperti deman, nyeri otot, dan cacar air.

Oragnisasi kesehatan dunia (WHO) sempat mengisyaratkan apa itu cacar monyet jangan dianggap enteng.

Namun demikian, cacar monyet itu menurut Kemenkes adalah termasuk kriteria zoonosis.

Seperti dilansir DeskJabar. com dari laman antaranews.com, juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril mengatakan cacar monyet atau monkeypox merupakan jenis penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya (zoonosis).

Baca Juga: WASPADA! Cacar Monyet Mulai Menyebar di Beberapa Negara, Kenali Gejalanya

"Cacar monyet termasuk dalam kriteria zoonosis sebagai penyakit yang ditularkan dari hewan," kata Mohammad Syahril saat menyampaikan keterangan pers secara virtual yang diikuti dari Zoom di Jakarta, Selasa.

Ia mengatakan Kemenkes merangkum penyakit cacat monyet ke dalam fenomena "one health disease" yang berkaitan antara manusia, lingkungan, maupun hewan.

Hingga saat ini Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes RI belum mendeteksi satupun kasus cacar monyet di Indonesia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI, Dante Saksono Harbuwono dalam Rapat Dengan Pendapat (RDP) Komisi IX DPR RI, Senin (23/5) mengatakan, fenomena tersebut berkaitan dengan hipotesis di mana penyakit yang berasal dari hewan menuju ke manusia.

Dante mengatakan selain cacar monyet terdapat jenis penyakit lainnya dalam fenomena tersebut, seperti virus Hendra, COVID-19, Asian Flu dan sebagainya.

Menurut Dante, cacar monyet disebabkan virus "ortho porfiria" yang sebelumnya terdapat pada hewan liar seperti tupai pohon, tikus berkatung dan primata non manusia lainnya yang menular ke hewan dan berpindah ke manusia.

"Tapi penularannya masih sedikit antar manusia dan terus diidentifikasi di Indonesia," katanya.

Menurut Dante, cacar monyet dimungkinkan menular antar manusia dalam jarak yang berdekatan sehingga diperlukan metode pemeriksaan molekuler PCR untuk spesimen reaksi kulit.

"Kita harus terus waspadai dengan memperkuat kekarantinaan kesehatan di masyarakat dan survailens penyakit berbahaya," katanya.

Cacar Monyet atau monkeypox terdeteksi di 12 negara dan penyebarannya cukup signifikan melalui kontak fisik.

WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia menghendaki agar cacar monyet yang menyerang pada manusia segera terdeteksi dan tertangani secara dini.

Organisasi kesehatan dunia itu mengisyaratkan apa itu cacar monyet jangan dianggap enteng.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan mereka mengharapkan untuk mengidentifikasi lebih banyak kasus cacar monyet karena memperluas pengawasan di negara-negara di mana penyakit itu biasanya tidak ditemukan.

Dikutip DeskJabar.com dari laman straitstimes.com, hingga Sabtu (21 Mei), 92 kasus yang dikonfirmasi dan 28 kasus dugaan cacar monyet telah dilaporkan dari 12 negara anggota yang tidak endemik virus.

Apa kata WHO. Begini, kata badan PBB itu seraya menambahkan pihaknya akan memberikan panduan dan rekomendasi lebih lanjut dalam beberapa hari mendatang untuk negara-negara tersebut.

Yaitu tentang cara mengurangi penyebaran cacar monyet.

"Informasi yang tersedia menunjukkan bahwa penularan dari manusia ke manusia terjadi di antara orang-orang yang melakukan kontak fisik dekat dengan kasus-kasus yang menunjukkan gejala," kata WHO.

Monkeypox adalah penyakit menular yang biasanya ringan, dan endemik di bagian barat dan tengah Afrika.

Ini menyebar melalui kontak dekat, sehingga relatif mudah dikendalikan melalui tindakan seperti isolasi diri dan kebersihan.

"Apa yang tampaknya terjadi sekarang adalah bahwa ia telah masuk ke populasi sebagai bentuk seksual, sebagai bentuk genital, dan menyebar seperti infeksi menular seksual, yang telah memperkuat penularannya di seluruh dunia," pejabat WHO, David Heymann, seorang spesialis penyakit menular hal itu mengatakan kepada Reuters.

Heymann mengatakan, komite ahli internasional bertemu melalui konferensi video untuk melihat apa yang perlu dipelajari tentang wabah dan dikomunikasikan kepada publik.

Baca Juga: VIRUS CACAR MONYET Dikhawatirkan DUNIA, WHO Sebut Tidak Ada Bukti Bermutasi

Termasuk apakah ada penyebaran tanpa gejala, siapa yang paling berisiko, dan berbagai rute penularan.

Cacar Monyet (monkeypox) mulai ditemukan di daerah Kanada, Inggris, Swedia, Ferancis, Italy, Amerika, Portugal, dan Australia.

Walaupun jumlah penderita cacar monyet tidak signifikan di delapan negara itu, tapi badan kesehatan negara-negara itu sudah mewanti-wanti dan berusaha mencegah penyebarannya.

Penyakit cacar monyet diduga diidentifikasi penyebaran dari seseorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke provinsi Quebec Kanada.

Penyakit cacar monyet boleh dibilang penyakit baru, karena penyakit ini belum pernah ditemukan sebelumnya.

Badan kesehatan masyarakat Kanada, pada Kamis (19 Mei) mengkonfirmasi, dua kasus pertama yang terinfeksi virus monkeypox di negara itu.

Kemudian pihak berwenang di provinsi Quebec mengatakan mereka sedang menyelidiki 17 kasus yang dicurigai.

Beberapa negara termasuk Portugal dan Spanyol telah melaporkan kasus cacar monyet dalam beberapa pekan terakhir ini.

Sedangkan kasus di AS teridentifikasi oleh pejabat kesehatan masyarakat Massachusetts, pada hari Rabu, yang menimpa seorang pria, yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke provinsi Quebec Kanada.

"Malam ini, Provinsi Quebec diberitahu bahwa dua sampel, yang diterima oleh NML (Laboratorium Mikrobiologi Nasional) telah dinyatakan positif cacar monyet. Ini adalah dua kasus pertama yang dikonfirmasi di Kanada," kata Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (PHAC) dalam sebuah pernyataannya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah