Perang Rusia Ukraina Terbaru, G-7 Menyetujui Bantuan $26 Miliar Lebih kepada Ukraina

- 20 Mei 2022, 18:01 WIB
Ilustrasi perang Rusia Ukraina terbaru G-7 menyetujui bantuan $26 miliar kepada Ukraina.
Ilustrasi perang Rusia Ukraina terbaru G-7 menyetujui bantuan $26 miliar kepada Ukraina. /Pixabay/Skitterphoto/

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Rusia Minta Kompensasi Pembayaran Listrik dari Ukraina

Saat ini, China sedang berusaha untuk mengisi kembali cadangan minyak mentah strategisnya, dengan minyak murah Rusia.

Upaya itu menandakan bahwa Beijing sedang memperkuat hubungan energinya dengan Moskow, seperti halnya Eropa bekerja untuk melarang impor karena perang di Ukraina.

Dikabarkan pula, Beijing sedang berdiskusi dengan Moskow untuk membeli pasokan tambahan, menurut orang-orang yang mengetahui rencana tersebut, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya, karena masalah tersebut bersifat pribadi.

Minyak mentah akan digunakan untuk mengisi cadangan minyak strategis China, dan pembicaraan sedang dilakukan di tingkat pemerintah dengan sedikit keterlibatan langsung dari perusahaan minyak, kata satu orang.

Saat ini harga minyak mentah telah jatuh, karena pembeli menjauh, untuk menghindari kerusakan reputasi mereka atau tersapu sanksi keuangan. Sehingga hal itu dimanfaatkan oleh China.

Itu memberikan kesempatan bagi China untuk mengisi kembali cadangan strategisnya yang besar, yang biasanya dimanfaatkan selama masa darurat atau gangguan mendadak.

"China dan Rusia selalu terlibat dalam kerja sama ekonomi dan perdagangan normal atas dasar saling menghormati, kesetaraan, dan saling menguntungkan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, pada konferensi pers reguler, Jumat (20 Mei).

"Saya ingin menekankan bahwa sanksi sepihak tidak kondusif untuk menyelesaikan masalah, tetapi bertentangan dengan sistem dan aturan ekonomi yang ada," kata Wang Wenbin.

Dengan demikian perang Rusia Ukraina terbaru bisa lebih tercapai ke arah perdamaian hakiki, sehingga ke dua negara bisa "berjabatan tangan".***

Halaman:

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x