Antara, tanggal 18 Oktiber 2021 kemudian menjelaskan bagaimana berita hoaks tersebut muncul.
Dijelaskannya, klaim tentang bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua di Vietnam, diduga berasal dari pernyataan Konsul Jenderal RI di Ho Chi Minh City, pada 2009.
Konjen RI, saat itu, mengatakan bahasa Indonesia di Vietnam sejajar dengan sejumlah bahasa asing, layaknya Jepang, Perancis, dan Inggris sebagai bahasa kedua yang diprioritaskan di Ho Chi Minh City.
Terkait pernyataan itu, Duta Besar RI untuk Vietnam Denny Abdi menjelaskan makna bahasa Indonesia "diprioritaskan" bukan berarti menjadi bahasa resmi di Vietnam maupun di Ho Chi Minh City.
"Di Vietnam itu, hanya mengatakan bahasa mereka adalah bahasa Vietnam. Jadi bahasa-bahasa yang lain itu maksudnya diprioritaskan itu, banyak digunakan namun bukan bahasa resmi," jelas Denny seperti ditulis Antara saat itu.
Dikutip dari quora.com, pernyataan "bahasa Indonesia menjadi bahasa kedua di Vietnam" memang tidaklah benar.
Namun, lanjut quora, di Vietnam memang terdapat bahasa Cham yang merupakan salah satu bahasa Austronesia.
Bahasa Cham ini digunakan di Vietnam dan Kamboja.
Bahasa Cham berasal dari kelompok Chamik. Artinya, bahasa ini masih merupakan saudara kandung dari bahasa Aceh. Bahasa ini digunakan oleh Etnis Cham (Urang Campa) yang bermukim di daerah selatan Vietnam.***