DESKJABAR – Wisata Arab Saudi kali ini menyusuri perkampungan penduduk di sana, yang umumnya adalah orang pendatang.
Pendatang mereka berasal dari Yaman atau Banglades dan hidup bercocok tanam di padang tandus saat rombongan melakukan wisata Arab Saudi.
Nama perkampungannya adalah Wadi Nohman ketika melakukan wisata Arab Saudi itu, dan mempunyai sejarah 1.200 tahun lalu atau 800 sebelum masehi, dulu tempatnya untuk mensuplai air ke kota Mekkah.
Di sana ada sumur yang masih aktif sampai sekarang. Di tengah padang tandus, tapi ada satu hamparan yang luas digunakan kebun pare, dan cabe hijau, serta leor (labu).
Leor adalah buah seperti mentimun namanya Leor kalau di Subang. Mungkin lain lagi namanya kalau di tempat lain.
Daerah ini di luar tanah suci Mekkah. Perbatasan antara Haram dan Halal. Di sini banyak petani yang bercocok tanam, karena banyak sumber air.
"Jadi, kontras banget ya. Kalau di tengah kota Mekkah berdiri gedung-gedung megah, tinggi, hotel. Kalau di pinggirannya seperti ini," kata Alman.
Untuk para jemaah haji dan jemaah umroh tidak akan bisa melihat hamparan hijau di pinggiran kota itu.
Gunungnya gersang tapi di lerengnya hijau.
Di sebuah tempat tinggal nampak para petani, dan rombongan bertemu dengan warga asal Yaman, yang bercocok tanam di sana.
Ternyata mereka bisa berbahasa Indonesia. Menurut Alman, bahasa Indonesia itu populer di Mekkah menjadi bahasa internasional.
Baca Juga: Wisata Horor di Arab Saudi: Di Mekkah Ada Tempat Seseram Ini, Alman Mulyana dan 3 Temannya Uji Nyali
Sedangkan petaninya yang bertugas menanam cabe adalah warga asal Bangladesh.
"Keren bangat di tanah tandus tumbuh pohon cabe, yang buahnya besar-besar," kata Alman.
Tidak jauh dari perkampungan itu nun jauh di sana kelihatan petani yang sedang panen jagung.
Seperti inilah kehidupan perkampungan di pinggir Kota Mekkah.
Sebelum berkunjung ke perkampungan Wadi Nohman, rombongan mengadakan wisata dulu di kota Mekkah menuju daerah yang banyak burung merpati.
Ada ribuan burung merpati yang warna bulunya hampir sama, dan membuat senang bagi para jemaah untuk memberikan makanan.
Pakan burung itu bisa dibeli sekitar lima real dari penjual yang ada di sana. Menurut Alman, melakukan sedekah itu bukan saja kepada orang, tetapi juga bisa diberikan kepada burung-burung merpati itu.
Penjual pakan di sana sempat memperingatkan, agar jangan melempar pakan ke tengah jangan, karena takut tertabrak mobil.
Wisata Arab Saudi yang dilakukannya itu diperoleh dari kanal YouTube Alman Mulyana berjudul, "WAHH!! TERNYATA SEPERTI INI SISI LAIN KEHIDUPAN DI PINGGIRAN KOTA MEKKAH", tayang 10 Januari 2021, ia ditemani bersama dua temannya.***