Perang Rusia Ukraina, Pasukan Ukraina Mengungsi dari Mariupol, Menyerahkan Kendali Kekuasaan kepada Rusia

17 Mei 2022, 15:49 WIB
Ilustrasi perang Rusia Ukraina /YouTube 7Detik/

DESKJABAR – Perang Rusia Ukraina ternyata kali ini ekspektasinya sudah berubah dari rasa ketakutan berangsur pulih dan mereda, berganti dengan harapan besar untuk membangun kembali puing-puing yang hancur.

Harapan perdamaian PBB dan anggota G20, serta negara lainnya pada perang Rusia Ukraina tercapai sudah.

Masyarakat yang masih berada di kamp pengungsian Mariupol perang Rusia Ukraina, kiranya sudah bisa bernapas lega, atau setidaknya tak merasa khawatir lagi ada peluru nyasar.

Rasa was-was terhadap perang Rusia Ukraina, kendati masyarakat lainnya sudah mulai mengungsi beberapa hri lalu, kini membuat lega bagi sebagian masyarakat yang sisanya masih bertahan di pabrik baja Mariupol.

Ada kemungkinan setelah perang Rusia Ukraina selesai, mereka menyusul ke tempat pengungsian yang lebih aman, dengan persedian makanan dan minuman yang memadai.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Gencatan Senjata Mulai Diberlakukan, Rusia Evakuasi Pasukan Ukraina yang Terluka

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman straitstimes.com, militer Ukraina mengatakan pada Selasa 17 Mei 2022, bahwa pihaknya sedang berupaya untuk mengevakuasi semua pasukan yang tersisa.

Semua pasukan yang tersisa itu berada di benteng terakhir pelabuhan Mariupol yang terkepung, selanjutnya menyerahkan kendali kota itu kepada Rusia setelah berbulan-bulan dicerca pemboman.

Evakuasi kemungkinan menandai akhir dari pertempuran terpanjang, dan paling berdarah dalam perang Ukraina dan kekalahan signifikan bagi Ukraina.

Mariupol sekarang berada dalam reruntuhan, setelah pengepungan Rusia yang menurut Ukraina menewaskan puluhan ribu orang di kota itu.

Ratusan tentara dan warga sipil Ukraina bersembunyi di pabrik baja Azovstal di kota Mariupol di bawah kendali Rusia.

Warga sipil dalam upaya evakuasi dalam beberapa pekan terakhir, meninggalkan pabrik itu menuju daerah-daerah yang dikuasai Rusia pada Senin malam. Termasuk lebih dari 260 tentara, yang beberapa di antara dari mereka terluka.

"Garnisun 'Mariupol' telah memenuhi misi tempurnya," kata Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dalam sebuah pernyataan.

"Komando tertinggi militer memerintahkan komandan unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel. Pembela Mariupol adalah pahlawan di zaman kita," tambahnya.

Sebanyak 53 prajurit yang terluka dievakuasi ke sebuah rumah sakit di Novoazovsk, sebelah timur Mariupol, pada Senin, dan 211 lainnya dibawa ke tempat lain, kata wakil menteri pertahanan Ukraina.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Keluarga yang Masih Ada di Penampungan Menolak Evakuasi dari Front Ukraina

Semua pengungsi akan dikenakan pertukaran tahanan potensial dengan Rusia, tambahnya.

Namun, tidak jelas berapa banyak pasukan yang tersisa di Azovstal.

Militer Ukraina mengatakan, upaya sedang dilakukan untuk mengevakuasi mereka yang masih berada di dalam.

Reuters melihat lima bus yang membawa pasukan dari Azovstal tiba di Novoazovsk pada Senin malam.

Beberapa tentara yang dievakuasi terluka dan dibawa keluar dari bus dengan tandu. Sekitar 600 tentara diyakini berada di dalam pabrik baja tersebut.

"Kami berharap dapat menyelamatkan nyawa orang-orang kami," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam pidato larut malam.

"Ada yang terluka parah di antara mereka. Mereka menerima perawatan. Ukraina membutuhkan pahlawan Ukraina hidup-hidup," kata Volodymyr Zelensky.

Militer Ukraina mengatakan, telah 'memerintahkan komandan unit yang ditempatkan di Azovstal untuk menyelamatkan nyawa personel' dan pasukan di sana telah memenuhi misi tempur mereka.

Sementara itu, laporan lainnya menyebutkan, pasukan Ukraina bertahan di Azovstal selama 82 hari.

Mereka bertugas untuk mengulur waktu dalam memerangi pasukan Rusia dan mengamankan senjata Barat yang dibutuhkan untuk menahan serangan Rusia.

Sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari, kehancuran Mariupol telah menjadi simbol kemampuan Ukraina, untuk menahan invasi Rusia dan kesediaan Rusia untuk menghancurkan kota-kota Ukraina yang bertahan.

Baca Juga: Rusia Ukraina, Ukraina Mengevakuasi Semua Wanita dan Anak-anak dari Pabrik Baja Mariupol

Evakuasi dilakukan beberapa jam setelah Rusia mengatakan telah setuju untuk mengevakuasi tentara Ukraina yang terluka dan memberikan fasilitas medis di Novoazovsk.

"Kesepakatan telah dicapai tentang pemindahan yang terluka," kata kementerian pertahanan Rusia. "Sebuah koridor kemanusiaan telah dibuka di mana prajurit Ukraina yang terluka dibawa ke fasilitas medis di Novoazovsk."

Pembela terakhir Azovstal telah bertahan selama berminggu-minggu di bunker dan terowongan, yang dibangun jauh di bawah tanah untuk menahan perang nuklir.

Warga sipil dievakuasi dari dalam pabrik, salah satu fasilitas metalurgi terbesar di Eropa, awal bulan ini.

Istri dari anggota Resimen Azov menggambarkan kondisi di pabrik pada hari Senin sebelumnya: "Mereka berada di neraka. Mereka menerima luka baru setiap hari. Mereka tanpa kaki atau tangan, kelelahan, tanpa obat-obatan," kata Natalia Zaritskaya.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Straits Times

Tags

Terkini

Terpopuler