Perang Rusia Ukraina, Gencatan Senjata Mulai Diberlakukan, Rusia Evakuasi Pasukan Ukraina yang Terluka

17 Mei 2022, 07:31 WIB
Ilustrasi Perang Rusia Ukraina, Gencatan Senjata Mulai Diberlakukan, Rusia Evakuasi Pasukan Ukraina yang Terluka dari Pabrik Azovstal . /Pixabay/S. Hermann F. Richter/

DESKJABAR – Perang Rusia Ukraina tampaknya sudah mulai reda setelah kedua sepakat untuk melakukan gencatan senjata.

Pada perang Rusia Ukraina disepakati pula bahwa Rusia melakukan misi kemanusiaan dengan mengevakuasi pasukan Ukraina yang terluka.

Area pabrik baja Azovstal pada perang Rusia Ukraina itu mulai dibuka dan pasukan yang terluka diberikan pengobatan.

Tim medis segera bertindak mengobati pasukan yang terluka pada perang Rusia Ukraina tersebut.

Gencatan senjata perang Rusia Ukraina sesuai dengan harapan semua negara di dunia untuk mencapai kedamaian dan misi kemanusiaan.

Baca Juga: CATAT TANGGAL MAINNYA, Jadwal Semi Final dan Final Sepak Bola SEA Games 2022, SEMIFINAL: Indonesia vs Thailand

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman tass.com, Saat ini, gencatan senjata telah diberlakukan di area pabrik dan misi kemanusiaan telah dibuka.

Prajurit Ukraina yang terluka dibawa ke fasilitas medis di Novoazovsk di Republik Rakyat Donetsk.

Misi kemanusiaan disepakati di area pabrik baja Azovstal, Senin kemarin, dan menjadi kenyataan setelah pasukan Ukraina yang terluka ditangani tim medis, kata Kementerian Pertahanan Rusia.

"Sebagai hasil pembicaraan dengan perwakilan pasukan Ukraina, yang telah diblokir di pabrik baja Azovstal di Mariupol, kesepakatan dicapai pada 16 Mei untuk mengevakuasi yang terluka," kata kementerian itu.

Dikatakan bahwa saat ini, gencatan senjata telah diperkenalkan di area pabrik dan misi kemanusiaan telah diberlakukan.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina, Keluarga yang Masih Ada di Penampungan Menolak Evakuasi dari Front Ukraina

Di mana prajurit Ukraina yang terluka dibawa ke fasilitas medis di Novoazovsk di Republik Rakyat Donetsk untuk memberi mereka semua fasilitas bantuan medis yang diperlukan.

Wakil Ketua Milisi Rakyat DPR, Eduard Basurin sebelumnya pada Senin menolak mengomentari laporan bahwa 10 orang keluar dari pabrik Azovstal, ketika beberapa pasukan Ukraina ditutup, dan menyerah.

Pada tanggal 21 April, Putin menyatakan pada pertemuan dengan Menteri Pertahanan Sergey Shoigu bahwa tidak masuk akal untuk menyerbu Azovstal dan membatalkan operasi, memberikan perintah kepada militer untuk memblokir zona industri sehingga "bahkan seekor lalat pun tidak bisa masuk. masuk atau keluar."

Padahal sudah jelas, tanggal 4 Mei, Shoigu mengumumkan bahwa unit militer Ukraina yang tersisa telah diblokir dengan aman di pabrik Azovstal.

Dan Angkatan Bersenjata Rusia melanjutkan upaya untuk membujuk mereka untuk meletakkan senjata dan membiarkan warga sipil ke luar dari persembunyiannya untuk menuju tempat aman.

Baca Juga: Vladimir Putin, Seperti Apa Kemenangan Bagi Presiden Rusia Sekarang? Inilah Penilaian Ahli Pertahanan

Peskov mengatakan pada hari Rabu bahwa pasukan Rusia tidak berusaha menyerbu pabrik, tetapi mencegah gerilyawan yang bersembunyi di sana agar berada pada posisi menembak.

Sementara itu di bagian lain dilaporkan tass.com, Putin mengatakan hubungan Rusia-Kyrgyz berkembang secara positif.

Presiden menyoroti peningkatan agak serius dalam perdagangan antara kedua negara tahun lalu, yang naik lebih dari 30%.

Presiden Rusia, Vladimir Putin pada hari Senin bertemu dengan Presiden Kyrgyzstan Sadyr Japarov setelah pertemuan puncak CSTO di Moskow dan memuji hubungan antarnegara, serta mencatat ada masalah yang memerlukan diskusi antar kedua negara

"Sekarang ada kesempatan untuk berbicara tentang hubungan bilateral kami," kata Putin. "Ada banyak pertanyaan, tetapi saya ingin segera mencatat bahwa, secara keseluruhan, hubungan kami berkembang secara positif."

Presiden menyoroti peningkatan "agak serius" dalam perdagangan antara kedua negara tahun lalu, yang naik lebih dari 30%. "Rusia dengan percaya diri menempati posisi pertama dalam perdagangan oleh Kirgistan," kata Putin.

"Tentu saja ada masalah yang memerlukan pembahasan tersendiri," katanya.

"Saya sangat senang bahwa di sela-sela acara internasional kami hari ini, kami dapat membicarakan masalah ini."

Putin mengatakan dia senang bertemu Japarov dalam format bilateral.

Sebelumnya pada hari Senin, ia mengadakan pembicaraan bilateral dengan Presiden Belarus Alexander Lukashenko, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev dan Presiden Tajikistan Emomali Rahmon.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: TASS

Tags

Terkini

Terpopuler