MIRIS, Lari Dari Konflik Rusia Ukraina, Penyelundup Prostitusi Menunggu Pengungsi di Perbatasan

7 Maret 2022, 08:06 WIB
Ilustrasi. Kelompok postitusi beraksi di perbatasan Ukraina mencari mangsa pengungsi Ukraina yang melarikan diri dari konflik Rusia Ukraina /REUTERS/Kacper Pempel/

DESKJABAR – Nasib miris dihadapi para pengungsi wanita asal Ukraina yang melarikan diri dari konflik Rusia Ukraina.

Saat para warga Ukraina ini melarikan diri menghindari konflik Rusia Ukraina dan lari ke perbatasan, para penyelundup prostitusi siap menunggu para pengungsi wanita di wilayah perbatasan.

Para penyelundup yang terlibat dalam bisnis prostitusi ini, mengambil keuntungan dari pengungsi wanita dan anak-anak muda yang tanpa pendamping, yang melarikan diri dari konflik Rusia Ukraina.

Baca Juga: KONFLIK RUSIA UKRAINA, 351 Warga Sipil Tewas, 707 Luka Luka Akibat Senjata Peledak Tentara Rusia

Peringatan ini diberikan oleh polisi dan sukarelawan di Polandia, dimana hampir separuh dari 1,5 juta pengungsi asal Ukraina melarikan diri ke Polandia untuk menghindari konflik Rusia Ukraina.

Melansir dari laman Daily Telegraph, polisi di perbatasan dengan Ukraina telah melakukan beberapa penangkapan terhadap tersangka penyelundup yang memangsa wanita dan anak-anak yang rentan dengan janji tumpangan dan akomodasi.

Menurut laporan, geng-geng atau kelompok-kelompok yang terkait dengan bisnis prostitusi di Eropa berkeliaran di daerah perbatasan dengan Ukraina.

Mreka mencari mangsa para pengungsi wanita dan anak-anak muda dari Ukraina, yang nantinya akan disalurkan ke Jerman.

Guna mengantisipasi kejadian tersebut, polisi Polandia telah meminta bantuan kepada kelompok sukarelawan kemanusiaan di pos pemeriksaan di Medyka.

Para sukarelawan itu akan memeriksa identitas pria yang menawarkan tumpangan kepada pengungsi wanita asal Ukraina.

Baca Juga: Polandia Bersedia Kirim MIG-29 ke Ukraina setelah Ada Sinyal dari Amerika Serikat (AS)

Seorang sukarelawan Inggris, Tom Bell, mengatakan banyak orang Ukraina yang putus asa menggunakan Facebook atau Telegram untuk mencoba berhubungan dengan orang-orang di Eropa yang dapat membantu mereka.

"Kemudian, dalam waktu singkat, mereka dijemput di mobil oleh seseorang yang belum pernah mereka temui,” tuturnya.

“Polisi telah menempatkan saya dan sukarelawan lainnya di sini, mereka ingin kami memeriksa identitas orang untuk melihat siapa mereka,” tuturnya melanjutkan.

Baca Juga: Malaikat Ikut Berdoa agar Hajat Orang Ini Dikabulkan, Siapa Dia? Syech Ali Jaber Menjelaskan

Pekan lalu, Save The Children memperingatkan bahwa setidaknya 400.000 anak sedang berpindah-pindah di Eropa timur, menempatkan mereka berpotensi pada risiko pelecehan.

Organisasi itu memperkirakan bahwa lebih dari 40 persen pengungsi yang melarikan diri dari pertempuran ke Polandia, Rumania, Moldova, Hongaria, Slovakia dan Lithuania adalah anak-anak.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Reuters Daily Telegraph

Tags

Terkini

Terpopuler