DESKJABAR – Konflik antara Rusia dengan Ukraina masih terus berlangsung. Invasi negara pimpinan Vladimir Putin terus dilakukan terhadap Ukraina.
Banyak yang mengatakan perang Rusia melawan Ukraina ini bukanlah pertempuran yang seimbang. Karena Rusia merupakan negara yang lebih siap dari sisi persenjataan.
Kendati demikian, dukungan negara - negara lain terhadap Ukraina terus mengalir dalam menghadapi gempuran Rusia yang begitu masif.
Presiden Vladimir Putin sendiri tidak gentar menghadapi koalisi negara-negara barat yang ingin menghentikan langkahnya di Ukraina.
Baca Juga: ISRA MIRAJ, Bagaimana Cara Nabi Muhammad SAW Melihat ALLAH SWT di Arsy? Ini Penjelasan Buya Yahya
Bahkan Vladimir Putin mengancam siapapun yang berani ikut campur, maka akan menghadapi konsekuensi berat yang tidak pernah dirasakan sebelumnya.
Mengutip dari CBC News, Rusia memiliki hampir 900.000 personel militer aktif untuk digunakan dalam perang agresinya, sedangkan militer tetap Ukraina hanya berjumlah 200.000 personel.
Dari angka personel militer saja, pertempuran antara Rusia vs Ukraina sudah menunjukkan kekuatan yang tidak imbang.
Bagaimana dengan persenjataan?
Menurut data yang dikumpulkan oleh Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm, pada tahun 2020, Rusia telah menghabiskan dana sekira 61,7 Miliar US Dolar untuk pertahanan.
Baca Juga: FAKTA KASUS SUBANG TERUNGKAP, Hal Ini yang Membuat Yosef, Yoris dan Danu Selalu Menjadi Sorotan
Sedangkan Ukraina hanya menghabiskan sepersepuluh dari angka tersebut, yakni hanya 5,9 miliar US Dolar
Dengan melihat angka belanja untuk pertahanan kedua negara, juga menunjukkan angka yang sangat tidak seimbang antara Rusia vs Ukraina.
Sekarang mari kita lihat dari sisi alat utama sistem senjata (Alutsista) antara Rusia dan Ukraina, apakah akan menjadi pertempuran yang seimbang?
Untuk Angkatana Udara, jumlah pesawat penyerang Rusia berjumlah 1.328 unit, sedangkan Ukraina hanya 146 unit. Untuk helikopter, Rusia memiliki 478 unit, sedangkan Ukraina memiliki 42 unit.
Sementara kekuatan Angkatan Darat Rusia memiliki tank lapis baja sebanyak 31.000 unit, sedangkan tank lapis baja Ukraina hanya 5.000 unit.
Baca Juga: Tiga Weton Ini Selalu Dapat Rezeki Seluas Lautan, Ternyata Begini Alasannya
Lalu dari Angkatan Laut kedua negara, Rusia memiliki 605 kapal perang termasuk 70 kapal selam yang dapat dikerahkan ke Laut Hitam di lepas pantai Ukraina.
Sedangkan Angkatan Laut Ukraina hanya memiliki 38 kapal, dan tidak memiliki kapal selam sama sekali.
Dari angka-angka ini, tentu saja Ukraina kalah dari sisi Alutsista baik di darat, laut maupun udara dibandingkan Rusia yang memang kekuatan militernya sangat besar.
Para pemimpin Ukraina tampaknya telah beralih ke pertarungan berikutnya. Pasukan cadangan militer resmi Rusia diperkirakan berjumlah dua juta tentara.
Tetapi orang-orang Ukraina sekarang sibuk menambah pasukan mereka yang berasal dari warga sipil yang dipersenjatai.
Pemerintah Ukraina memerintahkan semua pria berusia antara 18 hingga 60 tahun untuk tetap berada di negara itu, dan mempersenjatai siapa saja yang bersedia mengambil senjata.
Baca Juga: BACA DOA Ini 3 Kali, Pelaku Sihir, Pelet, Guna-guna Akan MENJADI TUMBAL Bagi Dirinya Sendiri
Pada hari Jumat, 25 Februari 2022, mantan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko berada di jalan-jalan Kota Kyiv mengacungkan senjata AK-47.
“Ini adalah antrean panjang orang-orang yang ingin mendaftar di batalion, tetapi kami tidak memiliki cukup senjata. Mereka adalah orang-orang biasa yang belum pernah menjadi tentara, tapi tetap mengantre untuk bergabung dengan kami,” kata Poroshenko.
Ia mengatakan bahwa Vladimir Putin tidak akan pernah bisa mengalahkan Ukraina meskipun memiliki senjata yang kuat dan lengkap.
“Putin tidak akan pernah menangkap Ukraina terlepas dari berapa banyak tentara yang dia miliki, berapa banyak rudal yang dia miliki, berapa banyak senjata nuklir yang dia miliki. Kami orang Ukraina adalah orang-orang bebas dengan masa depan Eropa yang hebat,” kata Proshenko lagi.***