Umat Kristen Palestina Pun Sejak Lama Melawan Zionis Israel

19 Mei 2021, 20:00 WIB
Protes pendudukan oleh Yahudi Zionis di Palestina tahun 1930-an /Public Domain

DeskJabar – Konflik kaum pribumi di Palestina dengan para orang Yahudi Zionis bukan hanya pada masa kini, namun sudah terjadi sejak tahun 1920-an dan 1930-an lalu.

Adalah momen kebijakan pihak Nazi Jerman dipimpin Adolf Hitler di Eropa pada tahun 1933-1945, yang ikut membangkitkan semangat perlawanan orang-orang Palestina terhadap Yahudi Zionis yang ingin mendirikan negara Israel di kawasan tersebut.

Perlawanan oleh orang-orang Palestina terhadap Yahudi Zionis, sebenarnya bukan hanya oleh kalangan umat Islam saja. Namun juga, sebenarnya juga dilakukan kelompok umat Kristen penduduk Palestina pula.

Gambaran tersebut diberitakan Bredasche courant terbitan 17 Juli 1933, berjudul “Nazi di Yerusalem, Melawan Orang Yahudi”. Waktu tersebut bersamaan dengan sudah naik panggungnya Adolf Hitler sebagai pemimpin Nazi di Jerman.

 Baca Juga: Gamal Abdel Nasser (Bagian 2-tamat), Bersama Nazi Ingin Melenyapkan Zionis Israel

Diberitakan, sekelompok pemuda Kristen Arab di Bethlehem dan Bait-Jallah bermaksud membentuk partai fasis di Palestina dan ingin menguasai kebijakan “pemurnian rasial” seperti yang dilakukan oleh Nazi Jerman.

Perlu diketahui, istilah fasis, adalah stigma yang diberikan oleh orang-orang pendukung Zionisme, terhadap pihak-pihak yang anti Zionis.

Begitu pula, istilah “pemurnian rasial”, juga adalah semacam hasutan kepada publik, yang dilakukan pihak-pihak pendukung Zionisme, kepada suatu bangsa yang ingin membersihkan negaranya dari kaum Zionis.

Dalam berita itu disebutkan pula, bahwa program Adolf Hitler di Jerman terhadap orang-orang Yahudi menarik perhatian orang-orang Kristen di Palestina.

Suratkabar Bredasche terbitan 17 Juli 1933 Koninklijke Bibliotheek Delpher Belanda

Baca Juga: Gamal Abdel Nasser (Bagian 1), Penentang Zionis Israel, Favorit Warga Bandung

Diberitakan pula, salah seorang pemimpin muda kelompok Kristen itu berpidato di Betlehem, dengan menyebutkan, bahwa “kami adalah Palestina, harus dibebaskan dari populasi Yahudi,” pekiknya dalam pidato tersebut.

Pemimpin muda kelompok Kristen tersebut, mengatakan mengagumi anti-Yahudi yang dilakukan Nazi Jerman, "Karena itu membasmi kejahatan yang nyata."

Tindakan seperti itu, kata pemuda itu, harus dimulai di Palestina juga. “Sebab, ancaman dari dominasi Yahudi lebih kuat di sini daripada di Jerman,” kata pemimpin kelompok Kristen Palestina tersebut.

Namun, tampaknya, pihak pendukung Zionis Yahudi pun menggunakan taktik “perang urat syaraf”, untuk mempengaruhi masyarakat Palestina.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jabar Bersama Buruh Serukan Dukungan untuk Rakyat Palestina

Pihak pendukung Zionis membuat sebuah jurnal dengan menggunakan berbahasa Arab (tentunya mempengaruhi orang-orang di Palestina) memuat artikel yang sangat mengkritik sikap pemerintah Nazi terhadap orang-orang Yahudi.

Pendukung Zionis memunculkan opini, bahwa efek utamanya adalah revitalisasi kepentingan Yahudi di permukiman Zionis Palestina, yang mengambil modal di antara orang-orang Yahudi dan dengan demikian mempromosikan realisasi rencana rumah nasional Yahudi.

"Tindakan Hitler sama sekali tidak bermanfaat bagi kami, orang Arab," tulis majalah itu, seakan-akan mewakili masyarakat Arab. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler