Puluhan Mayat Korban Covid-19 Terdampar di Tepian Sungai Gangga di India

11 Mei 2021, 11:55 WIB
Kremasi masal bagi korban terinfeksi virus corona (Covid-19) dilaksanakan di sebuah krematorium di New Delhi, India, Kamis 22 April 2021. /ANTARA/REUTERS/Danish Siddiqui/

DESKJABAR – Sekitar 40 mayat yang diduga meninggal akibat Covid-19 terdampar di tepi sungai Ganga di kawasan kumuh di distrik Buxar dekat perbatasan antara Bihar dan Uttar Pradesh.

“Sekitar 35-40 mayat terlihat, banyak di antaranya kemungkinan adalah korban Covid-19. Pada hari-hari biasa kami melihat dua hingga tiga mayat seperti itu di bentangan sungai ini, tetapi jumlahnya meningkat karena wabah mematikan itu, ”kata pejabat setempat, Naval Kant dari kota Chausa di Buxar, Senin 10 Mei 2021.

Warga mengatakan bahwa mereka yakin bahwa puluhan mayat itu dibuang ke sungai karena kremasi kewalahan atau karena kerabat tidak mampu membeli kayu untuk pembakaran kayu bakar.

Baca Juga: Idul Fitri 1442 H: Pemerintah Gelar Isbat Hari Ini, Muhammadiyah Sudah Tetapkan Lebaran Kamis 13 Mei 2021

Pejabat distrik Ashok Kumar mengatakan bahwa pihaknya telah mengarahkan pejabat terkait untuk menyingkirkan semua mayat dari sungai Gangga, baik dengan cara menguburkan atau mengkremasi mereka.

Rupanya, pandemi Covid-19 telah menyebar dengan cepat ke pedalaman pedesaan India yang luas, yang membuat fasilitas kesehatan setempat serta crematorium, dan kuburan kewalahan menerima korban meninggal.

Visual yang menakutkan tersebut memicu kejutan di antara penduduk setempat serta di media sosial India, di mana pengguna berkomentar tentang meningkatnya kematian Covid-19 di pedesaan India.

Baca Juga: Inilah 4 Makanan Pengganti Nasi Putih yang Aman Dikonsumsi Penderita Diabetes

"Ini benar-benar mengejutkan kami," kata Kameshwar Pandey kepada kantor berita.

Beberapa laporan media mengatakan, jumlah mayat bisa mencapai 100 orang.

Laporan tersebut mengutip pejabat lain yang mengatakan beberapa jenasah dari mereka telah membengkak dan sebagian gosong terbakar karena mungkin sudah berada di sungai selama berhari- hari.

Media lokal melaporkan ada kepanikan di Chausa dan kota-kota tetangga tentang infeksi dari tubuh dan air sungai Gangga.

Baca Juga: Presiden Jokowi Santap Sate Bipang?, Roy Suryo: Amatir Sekali Editornya, Ada-Ada Saja Ambyar..! 

“Orang-orang takut tertular Covid-19. Kami harus menguburkan mayatnya, ” tutur Narendra Kumar, seorang penduduk desa mengatakan kepada saluran berita NDTV.

Selama akhir pekan, beberapa mayat yang sebagian sudah gosong, terlihat di sungai Yamuna di kota Hamirpur, Uttar Pradesh. Para pemimpin oposisi mengklaim mayat-mayat itu adalah bukti bahwa sejumlah besar kematian akibat virus korona tidak terdaftar.

Menurut statistik resmi, sekitar 4.000 orang saat ini meninggal akibat virus korona setiap hari di India dan total jumlah kematian hampir 250.000.

Tetapi mengutip bukti anekdotal dari krematorium, banyak ahli percaya bahwa jumlah harian sebenarnya bisa beberapa kali lebih tinggi.

Hal ini terutama terjadi sekarang karena lonjakan saat ini telah menyebar ke luar kota-kota besar ke daerah pedesaan di mana rumah sakit sangat sedikit dan jarang dan pencatatan buruk.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: AFP Al Jazeera

Tags

Terkini

Terpopuler