Kesalahpahaman dan keberuntungan
Kenyataannya, tidak ada satu pun siswa yang berani menantangnya. Hal itu terjadi lantaran berbagai kesalahanpahaman dan keberuntungan yang 'kebetulan' terjadi. Berikut penjelasannya.
Sehari sebelum kedatangan Byeong-Tae, beredar rumor di kalangan siswa, ada jagoan berjuluk Macan Putih dari Asan akan pindah ke SMK Pertanian. Namun, siswa-siswa SMK Pertanian tidak tahu identitas siswa berjuluk Macan Putih dari Asan tersebut.
Hari itu, Byeong-Tae sedang dalam perjalanan pulang membeli beras di pasar dengan mengendarai sepeda. Tiba-tiba, melintas mobil yang mengeluarkan asap tebal sehingga mengaburkan pandangan Byeong-Tae.
Saat bersamaan, Gyeong-Tae yang baru saja berkelahi dengan tiga orang, sedang merokok di pinggir jalan.
Byeong-Tae yang akhirnya menyadari ada penampakan orang di sisi jalan, berusaha menghentikan sepeda secara mendadak. Akibatnya, tubuh Byeong-Tae terlempar dan kepalanya menghantam kepala Gyeong-Tae.
Baca Juga: Info Gempa Hari Ini, Guncang Maluku dengan Magnitudo 5,3, Simak Penjelasan Lengkap BMKG
Byeong-Tae memang tidak terluka. Tapi, Gyeong-Tae pingsan dan terpaksa masuk rumah sakit. Dokter kemudian menyatakan, ia menderita amnesia.
Pada hari pertama sekolah, ayah Byeong-Tae meminta tolong polisi yang menjadi tetangganya, untuk mengantar anaknya ke sekolah. Polisi yang baik hati itu lalu membawa Byeong-Tae dengan mobil polisinya.
Otomatis, siswa SMK Pertanian Buyeo mengira, Byeong-Tae adalah siswa berandalan karena datang dengan mobil polisi. Secara kebetulan nama Byeong-Tae mirip dengan Gyeong-Tae sang Macan Putih dari Asan. Alhasil, tidak ada satu pun siswa -termasuk 5 siswa terkuat di SMK itu- yang berani mengangkat tangan saat Byeong-Tae melontarkan tantangan di depan kelas.