WISATA Balas Dendam Lagi Ngetren, Mengapa dan Wisata Apa Saja yang Lagi Booming? Simak Penjelasannya

- 6 Juni 2023, 10:16 WIB
Wisata balas dendam atau Revenge Travelling jadi tren pasca Pandemi Covid-19, Ada sejumlah kegiatan wisata yang sangat diminati
Wisata balas dendam atau Revenge Travelling jadi tren pasca Pandemi Covid-19, Ada sejumlah kegiatan wisata yang sangat diminati /travelpro.com/

Wisata balas dendam dinilai sebagai upaya  menebus waktu yang hilang, melakukan perjalanan yang sangat dinanti, atau memanjakan diri sendiri setelah lama ketakutan dan ketidakpastian.

Sederhananya, orang-orang lelah mengikuti rutinitas harian yang monoton, bekerja dari rumah, dan tidak bisa keluar rumah karena takut tertular virus. Mereka hanya ingin melangkah keluar dan mengunjungi beberapa tujuan wisata.

Baca Juga: INGAT, Hari Ini 6 Juni 2023 Pendaftaran Tahap 1 PPDB Jabar 2023 Dimulai, Simak Syarat Umum dan Khususnya

Seperti diketahui, Pandemi Covid-19 membuat dunia terhenti pada tahun 2020 hingga sekitar tahun 2022. Negara-negara di seluruh dunia memberlakukan langkah-langkah ketat seperti penguncian nasional, melarang perjalanan ke luar negeri, dan memerintahkan warganya untuk tinggal di rumah.

Pembatasan ini mengganggu fungsi berbagai industri, dengan industri perjalanan yang paling terpukul. Ketidakpastian masa depan membuat semua orang terlantar, menunda banyak pekerjaan dan rencana.

Pada tahun 2021 mulai ada secercah harapan ketika negara-negara mulai memberlakukan oenuntikan vaksin untuk memerangi Covid-19. Berkat upaya vaksinasi, negara-negara mulai melonggarkan pembatasan , dan orang-orang mulai bepergian secara bertahap. Pada tahun 2022, industri perjalanan bangkit kembali.

Setelah bertahun-tahun tinggal di sana, orang-orang sangat ingin melarikan diri dari rumah mereka dan menjelajahi dunia. Hal ini menghasilkan rekor jumlah, menciptakan konsep baru yang disebut 'perjalanan balas dendam'.

Saat merebaknya pandemi Covid-19, industri perjalanan merupakan salah satu sektor paling kritis terdampak pandemic tersebut. Padahal industry ini menyumbang hampir 10% dari PDB global. Namun, pandemi tersebut mengakibatkan penutupan semua perbatasan internasional dan penerapan pembatasan perjalanan yang parah yang memengaruhi industri perjalanan. 

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x