Perusahaan ini tercatat dalam Inventaris van de archieven van de Cultuur, Handel-en Industrie Bank Koloniale Bank, Cultuur Bank NV.
Pabrik gula Banjaratma menghasilkan gula termurah dalam Koloniaal Verslag 1907 yang berisi tentang daftar statistik perusahaan pabrik gula di Jawa pada 1906.
Namun dalam daftar statistik tersebut pada1906 pabrik gula Banjaratma tidak disebut di dalam daftar.
Kemudian pada peta Dutch Colonial Maps 1919, pabrik gula Banjaratma disebut dengan Station Banjaratma Proefstations atau stasiun pengujian.
Station Banjaratma Proefstations digunakan untuk melakukan penelitian ilmiah terhadap budaya dan proses produksi gula sehingga memperoleh produksi yang optimal.
Proefstations diperkenalkan oleh Gerrit Jan Mulder pada tahun 1884 pada pabrik gula di Bogor yang selanjutnya menjadi kebutuhan penting di pabrik gula.
Sejak itulah, keberadaan Station Banjaratma Proefstations ini memiliki peran yang besar dalam keberhasilan produksi Gula di Jawa.
Pada 1997, pabrik gula Banjaratma mengalami kerugian. Di tahun tersebut merupakan operasional terakhir pabrik gula karena kerugian yang dialami secara terus menerus.
Kondisi tersebut membuat biaya operasional tidak sebanding dengan keuntungan yang diperoleh. Beberapa bagian mesin yang masih dapat digunakan kemudian dipindahkan ke pabrik gula lainnya.