“Cuma memang di zaman dulu itu kan pakaiannya lebih rumit. Nah, di Lina Kartika ini, simpel-simpel dan lebih elegan, disesuaikan dengan kaum wanita sekarang yang dinamis dan aktif,” ujarnya.
Agar lebih mudah memadupadankan, ia banyak membuat produk berupa outer yang bisa dikenakan dengan gamis, kulot, rok, ataupun celana jeans.
Bahan outer yang dipakai antara lain lace, organza dengan bordir dari motif-motif daerah agar lebih elegan dan eksklusif.
“Jadi baju ini tidak hanya dipakai pada acara-acara resmi, tapi juga bisa semi formal,” ujar Lina lagi.
Tema utama yang dipakainya adalah “feminine romanctic style” yang diwujudkan dalam payet-payet berbentuk bunga serta penggunaan warna-warna lembut seperti sage, green sage, nude, dan peach.
Itulah sedikit kisah perjalanan Lina Kartika yang banting setir dari banker ke bisnis fashion hijab untuk memperoleh keberkahan, dan kini berhasil menempati outlet di TSM Bandung.***