Hampir 100 Tahun, Begini Sejarah 2 Wisata Kuliner Bandung, Bandoengsche Melk Centrale dan Maison Bogerijen

- 10 November 2022, 09:43 WIB
Inilah 2 wisata kuliner Bandung yang usianya hampir 100 tahun, legendaris dan populer,  simak sejarah Bandoengsche Melk Centrale dan Maison  Bogerijen.
Inilah 2 wisata kuliner Bandung yang usianya hampir 100 tahun, legendaris dan populer, simak sejarah Bandoengsche Melk Centrale dan Maison Bogerijen. /tangkapan layar Youtube Ibu Jari/

DESKJABAR – Bandung sejak dulu dikenal dengan wisata kuliner lezat dan jadi legenda hingga hari ini.

Bahkan diantara tempat wisata kuliner Bandung ini telah berumur hampir 100 tahun dan memiliki sejarah tersendiri, yakni Bandoengsche Melk Centrale (BMC) dan Maison Bogerijen.

Nama objek wisata kuliner Bandung Maison Bogerijen mungkin tak banyak yang kenal, tapi jika menyebutnya dengan Braga Permai, mungkin lebih familiar ya.

Dan 2 tempat wisata kuliner Bandung ini memiliki sejarah masing-masing serta alasan mengapa mereka mampu bertahan dan eksis meski telah berumur hampir 100 tahun.

Mengutip dari Buku “Wajah Bandoeng Tempo Doeloe” karya Haryoto Kunto, inilah sejarah dari 2 destinasi wisata Bandung yang melegenda tersebut:

Baca Juga: Hari Ini Jenazah Tjetje Hidayat Padamadinata Dimakankan di TPU Gumuruh Kota Bandung

  1. Bandoengsche Melk Centrale (BMC)

Haryoto Kunto menyebut, Bandung Tempo Doeloe tanpa BMC bagaikan Mojang Priangan tanpa daya pikat yang menawan.

Bandoengsche Melk Centrale berdiri sejak tahun 1928 dan mampu memasarkan produknya hingga ke luar wilayah Bandung.

Bahkan dengan sedikit nada sombong, Direktur BMC mengatakan “Anda jangan lupa, bahwa di seantero Nusantara ini cuma ada satu Pusat Pengolahan Susu, dan itu adalah Bandoengsche Melk Centrale”.

Sejak zaman Belanda, Bandoengsche Melk Centrale sudah terkenal sebagai objek wisata kuliner dengan berbagai olahan susu.

Menurut sejarah, di wilayah Bandung kala itu ada 3 perusahaan pemerahan susu atau Boerderij terkemuka yang menggunakan sapi perah jenis unggul dari Friesland.

Yang pertama ada perusahaan “Generaal de Wet Hoeve” milik Tuan Hirschland dan Van Zijll yang terletak di Cisarua, Kabupaten Bandung.

Yang kedua, “Lembangsche Melkerij Ursone”, yang didirikan 3 bersaudara Ursone asal Italia pada tahun 1895.

Yang ketiga, peternakan ratusan sapi perah milik orang Eropa di sekitar kawasan wisata Danau Cileunca, Kab. Pangalengan.

Saking banyaknya sapi bibit luar negeri di objek wisata Situ Cileunca saat itu, Majalah “Mooi Bandoeng” menyebut wilayah Pangalengan sebagai “Friesland in Indie”.

Meski sudah berusia hampir 100 tahun, tapi wisata kuliner satu ini masih eksis, hits, dan populer hingga hari ini.

Bandoengsche Melk Centrale memiliki bangunan dengan arsitektur bernuansa kolonial yang masih terjaga.

Saat ini, BMC menyediakan berbagai olahan susu seperti Yoghurt, susu murni, ice cream, dan Pina Colada.

Baca Juga: Profil Madona, nama asli Clara pemain Preman Pensiun 7 yang jadi Istri Ubed, bidadari cantik bareng Irin

Di sini juga ada makanan berat yang lezat seperti nasi bakar, mapo tahu, capcay udang, nasi pepes atau gado-gado.

Ada juga makanan ringan seperti Klappertaart, Creme Brulee, dan kentang goreng, wajib banget coba saat liburan.

Lokasi Bandoengsche Melk Centrale berada di Jln. Aceh No.30, Babakan Ciamis, Kota Bandung.

Jam operasional jam 08.00 – 22.00 WIB.

  1. Maison Bogerijen atau Braga Permai

Destinasi wisata kuliner legendaris ini juga sebentar lagi berusia 100 tahun lho.

Ya, Maison Bogerijen atau yang lebih dikenal dengan nama Braga Permai ini berdiri sejak tahun 1923.

Haryoto Kunto dalam bukunya mengatakan Maison Bogerijen sebagai Cafe Restaurant dan Tukang Roti paling centil di Bandoeng Tempo Doeloe.

Suami Istri Bogerijen saat meresmikan tempat wisata kuliner miliknya ini konon mendapat Piagam Restu dari Sri Ratu Netherland.

Oleh karena itu, di Maison Bogerijen ini ada dua menu istimewa yang tak ada di tempat lain dan harus pesan satu bulan sebelumnya, yakni “Koningin Emma Taart” dan “Wilhelmina Taart”.

Baca Juga: PROFIL Perancang Hotel Yamato, Tempat Pemicu Pertempuran 10 November 1945, Istrinya Tewas di Kamp Jepang

Karena Bandung zaman dulu dikenal sebagai Parijs van Java, maka menu di objek wisata kuliner legendaris ini saat itu memakai Bahasa Perancis.

Misalnya, menu Maison Bogerijen tempo doeloe yakni  Hors d’Oeuvre de Luxe, Poulet saute Portugaise, Petits Pois aux laitues, Pommes Dauphine, dan Escalopers de Veau a la Suisse.

Saking Perancisnya, bahkan perkedel jagung ditulis di daftar menu sebagai Croqueets de Mais.

Resto Maison Bogerijen saat ini masih beroperasi dan menyediakan berbagai kuliner lezat, hits dan populer, kerap jadi incaran travellers saat liburan tiba.

Lokasinya berada di Jln. Braga No.58, Sumur Bandung, Kota Bandung.

Jam operasional Senin hingga Minggu pukul 08.00 – 21.00 WIB.

Itulah dua objek wisata kuliner Bandung yang usianya hampir 100 tahun, Bandoengsche Melk Centrale atau BMC dan Maison Bogerijen atau Braga Permai dengan sejarahnya.***

 

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Wajah Bandoeng Tempo Doeloe


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x