Kang Cecep mengatakan bahwa teror dengan kekerasan dan memakan korban ini bukan hanya di terminal, tapi terjadi juga di jalanan dan pasar dan pelakunya sama.
Kang Cecep memrintahkan anak buahnya disuruh tiarap dulu di jalanan dan di pasar, kecuali di terminal hal ini dikarenakan terminal adalah benteng terakhir untuk melakukan perlawanan.
Di tempat lain Kang Mus tetap merasa khawatir atas keselamatan kekasih Neng Safira yaitu Roy.
Kekhawatiran Kang Mus terhadap Roy wajar dikarenakan di jalanan sedang memanas, apalagi tempat Roy bekerja dibawah komando Agus dan Yayat, anak buah Bang Edi, yang sedang bersengketa dengan Kang Cecep dan teman-temannya.
Itulah Review Preman Pensiun 6 episode 22 yang tayang di RCTI.***