Menyusuri Petilasan Dewi Rengganis, Pendakian Gunung Argopuro Bagian 6. Bertemu Mahluk Halus di Sabana Lonceng

- 14 September 2022, 18:06 WIB
 Di kawasan ini kami mendengar Auman si raja rimba yang sempat membuat kami menghentikan langkah
Di kawasan ini kami mendengar Auman si raja rimba yang sempat membuat kami menghentikan langkah /Dicky Harisman/ DeskJabar/

DESKJABAR - Hari menjelang gelap, kami baru saja masuk kawasan Sabana Lonceng yang sepi.

Ada aliran sungai di sebelah kanan yang sesekali gemuruh airnya terdengar ke area Camp.

Jelang magrib kami mulai memasang tenda berbarengan dengan kedatangan dua pendaki asal Jakarta yang membuka tenda di sebelah kami.

Kawasan Sabana lonceng termasuk kawasan puncak Rengganis yang sarat dengan mistis.

Di kawasan ini pendaki tidak boleh berteriak atau mengeluarkan kata-kata kotor.

Baca Juga: Seorang Penumpang Ibu-ibu Berkata Kotor Sambil Meludahi Driver Grab Car, Aksinya Direkam dan Viral

Konon Dewi Rengganis yang diutus Raja pergi ke puncak Argopuro dan rombongannya tidak lagi bisa melanjutkan perjalanan menuju puncak, Rombongan Dewi dan dayang-dayang serta pengawalnya tilem di kawasan ini dan tak ada lagi kabar beritanya.

Kisah lain menyebutkan Dewi Rengganis adalah sosok Dewi yang sangat cantik. Konon karena anak dari selir Raja Majapahit, Dewi Rengganis dibuang ke pegunungan Argopuro ini.Wallahu Alam Bisawaab.

Hari semakin gelap hingga malam datang menyapa kawasan Sabana Lonceng yang lumayan angker menurut mata telanjang kami.

Baca Juga: Bripka RR Buka Suara Detik-detik Eksekusi Brigadir J, Selain Bharada E Siapa Lagi yang Menembak, Inikah Dia?

Pepohonan cemara yang besar, kawasan sepi yang diapit dua puncak ini semakin memberikan kesan angkernya tatkala kami mendengarkan rombongan Tim Tasik yang akan segera sampai di Pos Sabana Lonceng dan bergabung pasang tenda di sekitar kami malam itu.

Sayup terdengar beberapa pendaki berteriak memanggil kami, hal ini lazim kami lalukan saat kami sampai di sebuah Pos peristirahatan sebagai salam kepada alam dan pendaki yang sudah berkemah lebih dahulu.

Dugaan kami meleset, hingga beberapa menit lamanya Suara teriakan pendaki dari Tasik ini tidak pernah sampai ke tenda kami bahkan keesokan harinya.

Baca Juga: Bjorka Jadi Trending, Dunia Hacker Jadi Latar Belakang 5 Drama Korea, Ini Sinopsis Drakor tentang Sang Peretas

Lha terus yang berteriak barengan Siapa???

Kami saling berpandangan satu sama lain. Salah satu teman kami berteriak di dalam tenda di kegelapan malam Sabana Lonceng yang bisu.

“Guys... Tadi denger rombongan pendaki cewek berteriak gak?, “ Temen saya nanya sambil berteriak ke tenda tetangga kami.

Dari sebelah tenda kami ada jawaban yang mengejutkan sekaligus menegangkan. “Ya Gitu Deeech,” balasnya

Kami bergegas menghabiskan makan malam kami, lalu memilih masuk Sleeping Bag, tidur dan berharap pagi cepat datang dan tidak ada lagi yang mengganggu kami malam mengerikan itu. (bersambung).***

 

Editor: Zair Mahesa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x