Rizki seorang pemuda Dieng yang pernah mengalami rambut gimbal menjelaskan, ketika rambut gimbal tumbuh diawali dengan sakit panas dan kejang - kejang.
"Kata orang tua dulu ketika akan tumbuh rambut gimbal mengalami sakit panas dan kejang - kejang," kata Rizki.
Dijelaskan Rizki tidak semua anak di kaki gunung Dieng tumbuh rambut gimbal. Rata rata tiap desa antara 8 sampai 10 anak saja.
Dan ternyata anak yang rambut gimbal itu tidak harus turun temurun dari orang tua yang sebelumnya berambut gimbal.
Dan ketika rambut gimbal akan dipotong harus dilakukan dengan cara ritual khusus. Jaman dulu dilakukan di rumah masing-masing.
Namun sekarang ini potong rambut gimbal dilakukan melalui agenda Dieng Culture Festival yang digelar pada bulan September.
Anak yang memiliki rambut gimbal ketika akan dipotong memiliki permintaan yang aneh aneh dan permintaan itu harus dipenuhi.
Jika permintaan anak tidak bisa dipenuhi, maka rambut gimbal akan tumbuh kembali dan anak akan mengalami sakit kembali.
Anak anak rambut gimbal yang akan dipotong ada yang minta tikus putih, ada juga yang minta telur sampai 100 butir dan juga ada yang minta kambing.