Karena virus telah terdeteksi di antara sekelompok orang, kemungkinan virus itu sudah menular antar manusia.
Baca Juga: Profil dan Biodata Robert Rene Alberts, Pelatih Persib Bandung yang Mengundurkan Diri
Dari Global Times, para ahli yang pertama kali mengungkapkan soal virus tersebut menyebutkan bahwa dari 25 hewan yang dipelajari, mereka menemukan pembawa virus Langya yang paling jelas adalah tikus, mamalia kecil mirip tahi lalat yang ditemukan di China.
Kesimpulan mereka atas temuan itu, “kita hidup melalui ‘era pandemi baru’. 'Penyakit X' berikutnya mungkin sudah dekat.”
Penyakit X adalah nama pengganti yang diadopsi oleh Organisasi Kesehatan Dunia tiga tahun lalu, mewakili patogen hipotetis yang belum diketahui yang dapat menyebabkan epidemi di masa depan.
Kehadiran virus Langya ini, melengkapi kemunculan penyakit lain yang sebelumnya tidak diduga akan muncul seperti flu burung jenis baru, demam Lassa, demam berdarah Krimea-Kongo dan cacar monyet yang kini jadi perhatian dunia. ***