Virus-virus itu saat ini diketahui dapat menginfeksi manusia dan menyebabkan penyakit yang mematikan, serta diklasifikasikan sebagai virus biosafety level 4.
Baca Juga: Budiman Yunus Jadi Pelatih Sementara Persib Bandung Saat Bentrok dengan PSIS Semarang di GBLA
Henipavirus terkait lainnya juga telah ditemukan pada kelelawar, tikus dan tikus (qújīng).
Menurut penelitian, setidaknya ditemukan 35 kasus infeksi di Provinsi Shandong dan Henan, 26 di antaranya terinfeksi virus Langya, Anoreksia 50%, nyeri otot (46%), mual (38%), sakit kepala (35%) , muntah (35%), trombositopenia (35%), leukopenia (54%), gangguan fungsi hati (35%) %), gangguan fungsi ginjal (8%).
Du Chengzhe, seorang dokter dari Taiwan, menunjukkan dalam sebuah posting Facebook bahwa virus keluarga Paramyxoviridae ini berbeda dari virus yang populer saat ini.
Ia menyebutkan bahwa tikus mungkin merupakan sumber alami dari jenis virus ini, jauh melebihi 5% anjing dan 2% kambing, yang merupakan ancaman potensial.
Mengenai virus Langya, Zhuang Renxiang, juru bicara Pusat Komando Epidemi Pusat di Taiwan, mengatakan bahwa data pelacakan saat ini menunjukkan bahwa tidak ada riwayat kontak dekat atau kontak umum antar pasien.
Ia juga menyimpulkan, kasusnya tidak ada bukti dari manusia ke manusia dan transmisi di antara kontak dekat.
Baca Juga: Robert Alberts Pamit dengan Jiwa Kesatria, Saya Pergi dengan Bangga