Network
DESKJABAR - Memanfaatkan jasa angkutan umum adalah hal lumrah bagi masyarakat.
Bahkan memanfaatkan jasa angkutan umum tidaklah memandang tahta, kasta atau golongan bahkan tingkatan.
Justru dengan memanfaatkan jasa angkutan umum memiliki daya tarik dan cerita tersendiri.
Apalagi di pelosok wilayah yang hanya dua jam sekali tersedia jasa angkutan umum.
Baca Juga: Buntut 5 Gol ke Gawang Persib, Fitrul Dwi Rustapa Tersingkir dari Tim Utama ke Markasnya Borneo FC
Salah satunya adalah trayek Taraju, Bojonggambir dan wilayah di pelosok Kabupaten Tasikmalaya lainnya.
Wilayah Taraju dan Bojonggambir merupakan salah satu wilayah dengan akses jasa angkutan umum Elf.
Kondisi jalan yang rusak dan bergelombang bahkan kadang tidak beraspal, tidak memungkinkan untuk dilalui angkot atau angkutan umum.
Justeru cenderung memanfaatkan angkutan Elf, sehingga wajar kendaraan umum Elf yang melintas ke wilayah tersebut kondisinya cepat rusak.
"Benar pak Elf yang blusukannke daerah daerah terpencil pasti kondisinya cepat rusak, ya karena itu tadi," Utis sopir Elf trayek Taraju-Tasikmalaya.
Disebutkan hampir di setiap pelosok desa kondisi jalannya rusak. Namun ada sisi lain yang menguntungkan penumpang.
Sisi lain itu adalah bernostalgia dan berwisata naik Elf. Contohnya, kata Utis, ketika ada salah seorang warga pelosok dan merantau beberapa tahun kemudian pulang kampung.
"Di saat saat itulah nuansa kedesa desaan terasa indah dan menyegarkan," kata Utis menirukan ucapan penumpang yang menceritakannnya.
Baca Juga: 3 Hotel Aesthetic dan Romantis di Lembang untuk Honeymoon, Nomor 3 Bathtub di Sebelah Ranjang, Lho!
Apalagi daerah pelosok Taraju kemudian Bojonggambir, tambahnya, sebagian wilayahnya adalah perkebunan teh.
Selain diperjalanan digoyang dengan Elf memilih jalan yang bagus atau meliuk liuk melintasi jalan berlubang pun menyaksikan hamparan perkebunan.
Suguhan perjalanan Elf ke pelosok desa di Kabupaten Tasikmalaya, ucap Utis, memberikan kenangan yang indah bagi warga asli pribumi yang merantau keluar daerah.
"Apalagi jika ada penumpang yang sengaja ingin menikmati perjalanan ke desa desa, dan itu jarang terjadi," tambahnya.
Baca Juga: Haruskah Kita Khawatir dengan Virus Monkeypox? Ini Laporan Banyaknya Kasus Cacar Monyet di Dunia
Diakui Utis, selama ini yang memanfaatkan jasa angkutan Elf ke pelosok desa adalah warga setempat yang bepergian jauh.
"Atau mereka yang pulang merantau sekian lama dan balik kampung," tuturnya lagi.
Sebenarnya, kata Utis, Elf adalah pilihan kendaraan terpopuler trayek desa desa terpencil.
Salah satu contoh, tambahbya, saat masuk atau pulang sekolah. Para pelajar tidak menghiraukan keselamatan, mereka lebih menikmati perjalanannke sekolah dengan menaiki Elf di atas kabin.
Kalaupun tidak musim sekolah, Elf dipenuhi dengan tabung gas 3kg yang kosong, jerigen dengan ukuran 5 kg kosong sebagai wadah minyak goreng
"Penduduk kan banyak tang buka warung, belanjanya ke kota seperti ke pasar Induk Cikurubuk," kata Utis.
Baca Juga: Food Freedom, Gerakan Kebalikan dari Diet Ini Ternyata Sehat? Berikut Ini Penjelasannya
Namun yang pasti, naik Elf ke pelosok desa memiliki kenangan tersendiri atau bisa disebut wisata Elf ke desa.
"Iya bisa juga gitu, coba saja bayangkan setiap tempat pasti memiliki wilayah yang indah dan dilalui kendaraan umum," imbuhnya lagi.
Bahkan suasana pedesaan yang indah dan jarang ditemukan ketika matahari baru muncul atau di pagi hari.
"Itu akan memberi kesan ketenangan begitupun saat kembali di sore hari juga akan memberi sensasi menyejukan hati," tuturnya.
Di sisi lain ketangkasan, cekatan dan skill bagi seorang supir angkot dituntut untuk dimilikinya.
Mengingat medan jalan yang ditempuh selain menantang juga memerlukan extra kehati hatian.***
