Penampakan binatang buas itu disebut sebut pula terjadi saat suasana di sepanjang jalan sepi, terutama malam hari.
"Benar suka ada binatang buas seperti harimau, macan tutul atau macan kumbang yang memanfaatkan pipa pipa itu dijadikan tempat memantau situasi," ucap Hendra.
Suasana di sepanjang jalan Ibun Kamojang pun sangat minim lampu penerang jalan. Kondisi ini sangat berbeda jika menggunakan jalur dari arah Samarang Garut Kota.
Jarak tempuh rute dari arah pusat Kota Garut bisa mencapai 25 km ke wahana wisata Kamojang.
Di sepanjang jalan dilalui sesekali hanya ditemukan titik lahan perkebunan, sisanya pemukiman warga.
"Kalau melihat medan ya mending jalan Samarang karena tidak terlalu menantang," kata Hendra.
Hanya saja jika melalui jalan Raya Samarang selain banyak ditemukan tikungan juga terhampar perkebunan sayur mayur yang dikelola oleh warga.
"Di sini jarang ada tanjakan yang berarti seperti melalui jalur Ibun-Kawah Kamojang," ucapnya lagi.
Saat tiba di lokasi wahana wisata Kamojang pengungjung sudah dimanjakan dengan pemandangan gardu induk PLTA Kamojang serta wahana wisata yang di kelilingi area perkebunan.