Sebelah utara dan selatan terdapat hamparan sawah yang berbentuk terasering dan salah satu sumber pangan serta mata pencaharian sebagian besar warga. Udara disini sangat bersih karena hampir tidak ada emisi karbon.
Budaya disini sangat terjaga, meliputi berbagai aspek, mulai dari bangunan hingga kebiasaan tertentu. Inilah salah satu daya tarik Kampung Naga sehingga tidak pernah sepi dari kunjungan wisatawan.
Jumlah rumah dan bangunan yang ada di kampung ini selalu sama sejak dulu hingga kini, yaitu 111 buah. Tidak boleh ada bangunan yang dibuat dari tembok semen atau batu-bata.
Di sini, seluruh bangunan terbuat dari bilik bambu, papan kayu, atap daun nipah atau ijuk, serta bahan-bahan alami lainnya.
Setiap rumah juga hanya memiliki satu pintu di depan dan tidak dilengkapi dengan perabotan seperti meja dan kursi di dalamnya.
Pada waktu-waktu tertentu, di Kampung Naga sering diadakan acara Hajat Sasih, sebuah ritual adat untuk berdoa pada leluhur.
Pemandangan pelaksanaan ritual ini bisa disaksikan juga oleh para wisatawan asalkan tidak mengganggu berlangsungnya acara.
Selain adat istiadat, masyarakat juga memiliki tradisi dan pantangan tertentu. Tradisi ini harus dipatuhi tidak hanya oleh warga asli, tetapi juga tamu yang berkunjung.