Ingin Mengoptimalkan Kecerdasan Anak Sejak Dalam Kandungan? Ikuti Langkah-Langkah Berikut.

- 2 Januari 2022, 10:09 WIB
Lesty, Aurel, Nagita dan Paula Foto Maternity Bersama, The Bumils Banjir Doa dari Selebriti dan Netizen
Lesty, Aurel, Nagita dan Paula Foto Maternity Bersama, The Bumils Banjir Doa dari Selebriti dan Netizen /Instagram @lestykejora dan @aurelie.hermansyah/

DESKJABAR - Memiliki anak yang cerdas baik secara intelegensia  maupun cerdas secara emosional adalah harapan dari setiap orang tua khususnya ibu hamil.

Dan perlu diperhatikan bahwa perkembangan otak anak itu tak hanya terjadi pada saat anak sudah lahir saja, tapi jauh sebelumnya, yakni semenjak anak masih dalam kandungan.

Oleh karena itu, seorang ibu hamil harus melakukan hal-hal berikut ini agar janin di dalam kandungan memiliki pertumbuhan otak yang maksimal.

Dengan demikian, kelak sang anak bisa menjadi generasi cerdas yang mampu menjadi khalifah di bumi ini.

Dalam buku Islamic Guidance to Create Great Generations karya dr. Hanny Ronosulistyo bersama Prof. Dr. KH. Miftah Faridl disebutkan, salah satu kesalahan besar dan mendasar yang sering kita lakukan adalah, kita sangat antusias membicarakan kecerdasan anak tanpa diiringi upaya mempelajari bagaimana kerja otak sebagai organ terpenting dalam proses pembelajaran.

Orang tua zaman sekarang, kebanyakan melakukan hal-hal yang diharapkan terbaik untuk bayi atau anaknya berdasarkan “konon” atau “katanya”.

Misalnya, banyak sekali para ibu hamil yang dengan bangga mengatakan ia sengaja mendengarkan musik klasik pada saat hamil dengan tujuan merangsang kecerdasan janin dalam kandungan.

Keduanya dalam buku tersebut tidak menentang teori musik klasik yang dapat merangsang kecerdasan janin.

Tapi jangan lantas dengan mendengar musik klasik, mengabaikan faktor-faktor lainnya.

Lalu faktor apa saja yang bisa berpengaruh langsung pada kecerdasan intelegensia dan emosional  janin?

  1. Memenuhi asupan gizi atau nutrient. Seluruh sel manusia tersusun dari enam macam molekul zat gizi yakni karbohidrat, lemak, protein, air, vitamin, dan mineral.

Lebih lanjut ada 2 hal yang juga harus diperhatikan dalam pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil tersebut. Pertama, makanan harus halal baik dari sisi jenis maupun cara memperolehnya. Kedua, zat gizi harus dipenuhi secara bersamaan.

  1. Selalu berpikiran positif. Dengan selalu berpikiran positif, maka ibu hamil akan jauh dari kecemasan dan stress. Bagaimana pengaruhnya terhadap otak janin? Sangat besar pengaruhnya. Sebab ibu hamil, akan selalu berbagi dengan janinnya. Tak terkecuali hormon-hormon yang diproduksi berlebih saat stres, yang memiliki dampak negatif pada terhambatnya proses perkembangan otak janin.
  2. Memberikan rangsangan secara simultan untuk memperkuat koneksi dan informasi antar sel otak janin. Caranya, dengan perkataan yang baik , mendengarkan murotal qur’an ataupun musik-musik yang lembut.
  3. Menumbuhkan empati sejak dini, meski bayi masih dalam kandungan. Janin yang berada dalam kandungan ibu, akan merasakan kelembutan dan keindahan sikap sang ibu ketika ibu senantiasa berempati kepada sesama. Dengan demikian kecerdasan emosional janin akan terbentuk.
  4. Menjadikan sabar dan syukur sebagai sikap yang mendarah daging dalam kehidupan. Ketika ibu hamil mengucap syukur, maka jani n dalam rahim dapat mendengar dan “membaca” apa yang tengah dirasakan orang tuanya. Dan itu memberi pengaruh besar pada kecerdasannya kelak.
  5. Tidak reaktif dalam menanggapi permasalahan. Sikap reaktif ini muncul karena ketidakmampuan dalam menekan sifat tergesa-gesa. Hal ini akan membuat janin merasakan goncangan emosi yang dipengaruhi sang ibu. Jika demikian, kelak anak akan memiliki emosi yang labil.
  6. Menahan amarah. Bila mengikuti amarah maka sulit dalam mengontrol sikap dan juga ucapan. Orang tua, baik ayah maupun ibu yang memiliki amarah meledak-ledak akan berpengaruh besar pada perkembangan emosi janin yang dikandung sang ibu.

Itulah hal-hal yang berpengaruh besar pada kecerdasan intelegensia maupun emosianal janin dalam kandungan. Perkembangan otak yang baik sejak dalam rahim, akan berpengaruh besar pada kecerdasan anak ketika dia dilahirkan. Butuh kerjasama ayah ibu dalam memenuhi asupan gizi maupun menciptakan kondisi emosi yang stabil untuk menjadikan anak cerdas.***

Editor: Sanny Abraham


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x