DESKJABAR - Sebagai negeri tropis, pohon kelapa bisa tumbuh subur di banyak daerah di tanah air.
Saat cuaca panas atau setelah beraktivitas berat, minum air kelapa merupakan sajian yang menyegarkan. Belum lagi sejumlah manfaatnya bagi kesehatan.
Wajar jika di sisi jalan banyak ditemukan penjaja kelapa muda, es kelapa muda, kelapa ijo, hingga kelapa bakar.
Baca Juga: Manfaat Ruqyah Bagi Muslim, Simak Penjelasan Zaidul Akbar Soal Kesehatan Ruhiyah dan Non Ruhiyah
Namun, mana yang lebih baik, air kelapa segar atau kelapa bakar? Simak penjelasan dr Zaidul Akbar yang dilansir DeskJabar.com dari video yang tayang di kanal YouTube dr. Zaidul Akbar Official pada 7 Mei 2021.
"Air kelapa bakar tidak disarankan. Lebih baik minum air kelapa biasa saja," kata dr. Zaidul Akbar menegaskan.
Zaidul Akbar pun menjelaskan bahwa air kelapa mengandung asam amino. Jika kelapa dibakar, maka asam aminonya akan rusak.
Menurut dr Zaidul Akbar, minum air kelapa segar satu butir setiap hari tidak masalah. Baik air kelapa yang berasal dari kelapa tua, kelapa muda, atau kelapa hijau, asalkan bukan kelapa bakar.
Namun, ia mengingatkan agar kembali berpedoman ke konsep Nabi, yaitu jangan sampai kenyang.
"Maka minum air kelapa itu sudah cukup tiga perempat atau setengah dari air kelapa dalam satu buah," tuturnya.
Manfaat bagi kesehatan
Zaidul Akbar menyebutkan bahwa air kelapa segar juga bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
"Air kelapa itu sifatnya dingin sehingga dapat menurunkan panas," ujar dr Zaidul Akbar.
Oleh karena itu, dr Zaidul Akbar menyarankan penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi tertentu untuk mengonsumsi air kelapa. Sebab, air kelapa dapat menurunkan tekanan darah.
Baca Juga: Zaidul Akbar Bagikan Resep Mengolah Nasi Putih Jadi Lebih Sehat, Ternyata Ini Bahan Rahasianya
Praktisi pengobatan sunah Indonesia ini juga menyadari adanya orang yang minum air kelapa justru mengalami lemas dan kliyengan (pusing atau pening). Ia pun memberikan solusi.
"Itu bisa diatasi dengan cara minum air kelapa ditambah dengan madu dan garam sedikit," ucap dr Zaidul Akbar.***