Network
DESKJABAR – Vaksinasi Covid-19 gencar dilakukan di dunia, termasuk di Indonesia. Namun dengan semakin berkembangnya varian baru Covid-19, ada kekhawatiran sejumlah pihak, bukan tidak mungkin keefektivitasan vaksin mulai menurun.
Pengembangan bahan alam menjadi alternatif pilihan untuk menekan angka penyebaran infeksi.
Adalah Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Kabupaten Bandung, yang menyarankan, agar masyarakat yang sudah divaksin Covid-19, agar kemudian meminum teh.
Tujuannya, adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga lebih kuat terhadap resiko virus Covid-19 dan meningkatkan efektivitas vaksin.
Baca Juga: Antapani Peringkat 1 Covid-19, Ketua RW 10 Antapani Kidul dan Warga Kompak Melawan Covid 19
Informasi diberikan Kepala Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Gambung, Dr Erwinsyah, dan salah seorang peneliti agronomi, Erdiansyah Rezamela SP, kepada DeskJabar, Jumat, 21 Mei 2021, menyebutkan, bahwa kandungan sangat penting dari teh untuk menangkal virus corona alias Covid-19, adalah katekin.
“Adalah meminum teh hijau dan teh putih, paling disarankan agar lebih kuat menangkal virus corona alias Covid-19, karena kandungan katekin. Karena itu, setelah divaksin, alangkah bagusnya kemudian minum teh,” ujarnya.
Disebutkan, katekin adalah kandungan senyawa dalam teh, termasuk dalam golongan senyawa flavonoid, merupakan komponen utama yang bertanggungjawab terhadap pengaruh menyehatkan dari teh, khususnya teh hijau.
Dalam jurnal yang ditulis Erdiansyah Rezamela bersama M Iqbal Prawiraatmaja, Heri Syahrian, dan Erwinsyah, di laman PPTK Gambung, disebutkan, para peneliti mencoba gagasan alternatif baru untuk memanfaatkan bahan alam (natural product) untuk mencegah Covid-19, salah satunya adalah teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze). Teh sebagai natural product yang secara ilmiah dapat menghambat virus corona.
