Network
DESK JABAR - Daerah Provinsi Jawa Barat sangat banyak menyimpan sejarah peninggalan pada jaman dahulu kala, dan hingga sampai saat ini masih dilestarikan dan menjadi tempat wisata sejarah.
Wisata sejarah perlahan mulai terlupakan, apalagi di daerah metropolitan yang notabene menjadi tempat berkumpulnya generasi milenial.
Tapi jangan khawatir karena di Bekasi ada lima tempat yang memiliki daya tarik wisata berbasis sejarah.
Dikutip dari instagram resmi Disparbud Jabar, Minggu, 7 Maret 2021 bahwa ada
lima tempat bersejarah di Bekasi yang asyik untuk Dikunjungi.
Baca Juga: Pengprov ISSI Jabar Gelar Latihan Bersama, Yudi : Ini Kado Pertama Buat Pengcab dan Para Atlet
Sebagai salah satu wilayah padat penduduk di Provinsi Jawa Barat, Bekasi ternyata memiliki sisa-sisa sejarah kemerdekaan Republik Indonesia, tempat bersejarah tersebut ialah:
1. Gedung Juang 45 Tambun Jl. Sultan Hasanudin No.39, Setiodarma, Tambun
Ini memiliki arsitektur khas gaya Eropa seperti Belanda lainnya.
Selain menjadi destinasi wisata sejarah, Gedung Juang 45 , Ini juga menyajikan spot-spot foto yang menarik.
2. Saung Ranggon Desa Cikedokan, Kecamatan Cikarang Kabupaten Bekasi.
Destinasi yang satu ini tidak hanya menyajikan wisata sejarah namun juga wisata religi.
Sewaktu-waktu sering diadakan kegiatan ritual budaya seperti mencuci benda-benda pusaka atau pun melakukan ritual khusus dengan menginap di dalam saung.
3. Rumah Tuan Tanah Pebayuran Jl. Raya Pebayuran, Kertasari, Bekasi.
Bangunan rumah ini cukup megah dibangun dengan gaya Eropa (artdeco), dan hiasan melengkung (geometris).
Di bagian tenggara Rumah Tuan Tana Pebayuran terdapat sebuah prasasti yang terukir kalimat berbahasa Latin.
4. Monumen Juang Rakyat Bekasi RT.004/RW.016, Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan.
Jika berkunjung ke Monumen Perjuangan Rakyat ini, wisatawan akan disambut lima buah tugu yang bagian puncaknya dibuat meruncing. Tingginya 17 meter sebagai gambaran dari kelima sila Pancasila.
5. Gedong Papak Jl. Ir. H. Juanda No.157, Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur.
Gedong berarti rumah, Papak sendiri adalah istilah masyarakat setempat yang melihat bangunan ini memiliki atap yang tidak menggunakan genteng melainkan dibuat rata.
Gedong ini juga memiliki peran dalam sejarah kemerdekaan sebagai gedung hibah seorang tuan tanah yang dijadikan markas perjuangan rakyat setempat dalam gerakan revolusi di Bekasi.
Pemerintah kemudian mengambil alih pengelolaannya saat perang kemerdekaan usai dan menjadikannya tempat publik untuk masyarakat Bekasi.***
