Bandung Kota Wisata Fashion, Begini Kilas Sejarah Mengapa Disebut ‘Paris van Java’ oleh Belanda

1 Oktober 2022, 23:34 WIB
Bandung kota wisata Fashion dan inilah cerita sejarah mengapa disebut Paris van Java sejak zaman Belanda. /dokumentasi IFI/

DESKJABAR – Bandung dan fashion merupakan dua hal yang berkaitan erat dan tak lepas dari sejarah yang melatarbelakanginya sejak zaman Belanda.

Bahkan kota wisata fashion ini mendapat julukan Paris van Java, yang menegaskan bahwa kota mode Paris di Pulau Jawa adalah Bandung.

Bandung menjadi kota yang dipilih Belanda sebagai pusat fashion di Indonesia sebagai representasi Paris van Java tersebut.

Sejak dulu, Kota Bandung dikenal sebagai destinasi wisata fashion bagi mereka yang ingin mendapatkan mode pakaian terbaru yang hits.

Baca Juga: Penerima Manfaat Kartu Prakerja Gelombang 43 Batas Akhir Beli Pelatihan Malam Ini, Tips Beli Pelatihan !

Dalam press release yang dikeluarkan Islamic Fashion Institute atau IFI, berdasarkan sejarah yang melatarbelakanginya, Paris van Java pun dijadikan sebagai tema utama wisuda Batch XI.

Haflatu At Takhorruj atau wisuda kelulusan IFI tersebut digelar pada Selasa 27 September 2022 lalu di Hotel Savoy Homann, Jln. Asia Afrika, Bandung.

Tak hanya melakukan wisuda dan fashion show karya lulusan mereka, IFI juga memamerkan desain baju muslim karya 15 mahasiswa asing asal New Zealand, kerjasama IFI dengan Giles Brooker Group.

Kembali pada istilah Paris van Java, berdasarkan buku “Vereeniging Toeristen Verkveer Batavia” (Awal Turisme di Hindia Belanda) 1908-1942, karya Achmad Sunjayadi tahun 2007, diketahui istilah Paris van Java berkaitan erat dengan perkembangan wisata di Hindia Belanda.

Melalui wisata, Belanda ingin menunjukkan pada dunia kemajuan yang dibuat mereka pada negeri jajahannya, sekaligus menambah pemasukan baru.

Mereka memberi julukan pada beberapa kota di Indonesia dengan nama-nama populer di Eropa.

Hindia Belanda juga mengikuti pameran pariwisata di sejumlah negara, sehingga julukan-julukan tersebut semakin dikenal dunia, termasuk istilah Paris van Java yang disematkan untuk Bandung.

Beberapa pameran wisata yang diikuti yakni di London (tahun 1851, 1862), di Paris (tahun 1855, 1867, 1878, 1889, 1900), dan di Wina (1873).

Baca Juga: Lesti Kejora Alami KDRT, Dugaan Selingkuhan Rizky Billar Lawan Main di FTV

Pameran pariwisata yang paling utama yakni di Exposition Universelle di Paris (1889) yang menampilkan  Le Village Javanais (Kampung Jawa) dengan pertunjukkan kesenian Sunda.

Bandung sendiri menjadi Paris-nya Pulau Jawa atau Paris van Java karena kota ini menjadi pusat fashion dan trend busana kala itu.

Gaya fashion dan berpakaian orang-orang Kota Kembang saat itu sangat berkiblat pada Paris.

Memasuki era 1900-an,ada sebuah toko di Jalan Braga bernama “Aug”, yang merupakan destinasi wisata belanja fesyen bagi mereka yang ingin tampil kekinian saat itu.

Pada 1913, “Aug” berubah nama menjadi “Au Bon Marche Modemagazijn” yang merupakan Bahasa Perancis.

Baca Juga: SIMAK BAIK-BAIK, Ini Manfaat Merayakan Maulid Nabi, Kata Ustadz Abdul Somad Jangan Ragu Ragu

Dan mode pakaian serta busana terbaru dari kota dengan ikon Menara Eiffel pun, akan selalu dipajang di toko tersebut.

Bandung sebagai Paris van Java memang tak bisa lepas dari tangan dingin Belanda yang membangun wilayah ini dengan begitu apik.

Banyak gedung yang dibangun dengan arsitektur Art Deco mirip seperti Perancis ada di Kota Kembang, misalnya Gedung Hotel Savoy Homann ataupun Hotel Preanger.

Julukan Paris van Java dari zaman kolonial Belanda itupun masih disematkan untuk Bandung dan menjelma menjadi pusat wisata fashion hingga detik ini.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Press Release

Tags

Terkini

Terpopuler