Kenapa Kaset Guruh Gipsy Masih Menjadi Kaset Bekas Termahal Saat Ini, Sampai Jutaan Rupiah Berikut Alasannya

12 September 2022, 19:26 WIB
Kaset Guruh Gipsy yang dijual salah satu e-commers /

DESKJABAR - Kaset pita diakui masih menjadi media untuk mendengarkan musik yang dipilih para penyuka musik analog. Setelah Kaset ada piringan hitam dan realtape.

Namun karena format kedua dan ketiga ini harganya relatif tinggi, para pecinta musik analog banyak yang berburu dan mengoleksi kaset pita.

Saat ini untuk mencari kaset pita bekas di Kota Bandung masih mudah untuk dicari, beberapa penjual kaset bekas banyak tersedia di Kota Bandung.

Sebut saja Jl. Dewi Sartika, Jl. Cibuni, Jl. Cihapit hingga di pasar loak pun selalu saja ada beberapa kaset pita yang dijual.

Baca Juga: David da Silva: Saya Bukan Pahlawan Kemenangan Tim Persib Bandung, Ini Kemenangan Bersama

Meski terdapat banyak penjual kaset bekas, namun untuk mencari kaset-kaset unggulan pembelinya harus tawar menawar terlebih dahulu dengan para penjual.

Harga jual kaset pita bekas sangat bervariasi, dari harga Rp 5.000 sampai Rp 30.000  bergantung dengan penyanyi dan kondisi kaset bekas tersebut.

Harga ini bisa lebih mahal jika sudah jatuh ke tangan para penjual online. Bisa 50 sampai 200 persen perbedaannya.

Salah satu yang ramai diperbincangkan para pecinta musik adalah Kaset pita berjudul ”Guruh Gipsy”. Kaset yang diproduksi selama dua tahun ini (1975-1977) diamini sebagai kaset bekas termahal yang ada di Indonesia.

Kaset Guruh Gipsy kini sudah ada di tangan para pedagang online atau kolektor, kalaupun dijual pastinya ada di angka yang super mahal.

Ada pertanyaan kenapa kaset Guruh Gipsy ini bisa mahal banget? Apa ada kandungan emas atau platina dalam pembuatan kasetnya?

Ada beberapa penjual yang mematok harga jual kaset Guruh Gipsy sampai lima juta rupiah, sebuah harga yang sangat fantastis untuk harga kaset.

Baca Juga: 3 Spot Campervan Menarik di Sentul Bogor, Berlibur Dengan Cara Seru, Area Luas Cocok Jadi Tempat Bermain Anak

Berikut alasan kenapa kaset Guruh Gipsy menjadi sangat mahal.

1. Kaset termahal di Indonesia, Guruh Gipsy diproduksi terbatas, mengambil istilah sekarang adalah rekaman indi label.

Proyek rekaman ini adalah proyek ambisinya Guruh Soekarnoputra yang gundah saat Mas Ruh demikian dia kerap disapa melihat banyak musik barat dengan kawinan musi etnik.

Guruh Soekarnoputra dan Eros Djarot (penggagas proyek rekaman soundtrack album Badai Pasti Berlalu) juga menganalisis musik khas Nusantara (pop modern saat itu) saat mereka kuliah di luar negeri.

Mereka pernah nonton konser God Bless formasi awal dan mulai terinspirasi untuk membuat album idealis yang menonjolkan lokalitas budaya nasional yang dilebur degan musik modern.

Sekembalinya dari luar negeri , Guruh bertemu dengan Keenan Nasution dan berkumpul di rumahnya.

Saat itulah satu persatu komposisi lagu dan lirik mulai disusun dan direkam mulai tahun 1975 dan baru dirilis 1977 awal (proses rekamannya bisa selama itu karena terkendala pita, suasana studio, proses mixing yang ribet, dan ada salah satu ragu yang harus retake sampai 200 kali untuk kesempurnaan sound).

Baca Juga: Menyusuri Petilasan Dewi Rengganis, Pendakian Gunung Argopuro Jatim Bag 1. Pendakian Lama Yang Tertunda

Saat album Guruh Gipsy diproduksi, formasi Gipsy band waktu itu adalah : Keenan Nasution (drum, vokal), Chrisye (bass, vokal), Abadi Soesman (synthesizer & minimoog), Ronni Harahap (piano & keyboard), Oding Nasution (guitar), Guruh (piano, perkusi, dan instrumen musik Bali), ditambah lagi beberapa musisi tambahan seperti backing vocal, tetabuhan gending Bali, dsb.

2. Proyek rekaman Guruh Gipsy hanya dicetak sejumlah 5.000 copy dan merupakan proyek rekaman yang dibiayai sendiri. Konon proyek rekaman kaset ini tidak berbau komersial dan lebih mengedepankan idealis bermusik semata.

Tak aneh kalau pada saat itu proyek rekaman ini tidak terlalu direspon oleh pendengar musik. Pemasaran kaset Guruh Gipsy tidak melalui toko-toko kaset. Kaset Guruh Gipsy sebagian dititipkan di beberapa apotik.

3. Sebagai proyek idealis, Guruh juga menyertakan booklet pada sampul kaset berwarna coklat dengan disain ornament Bali berwarna putih yang menjadi ciri khas kaset ini.

4. Yang menarik dari pembuatan cover dan label kaset adalah tulisan yang ditulis dalam bahasa Indonesia. Penulisan Side A pada kaset diganti dengan Muka A.

5. Berisi enam komposisi dengan genre Rock Progresif yang dikawinkan dengan gamelan bali yang jelimet bagi mereka yang baru mendengar rekaman kaset ini

Namun seperti yang disampaikan Guruh, kaset itu sebagai literasi, jadi harus didenger dari mulai bab pertama hingga selesai. Apabila anda sudah mendengar seluruh lagu ini makan akan tertangkap pesan yang disampaikan Guruh selaku penggagas proyek rekaman ini.

Baca Juga: Bupati Bogor Ade Yasin Dituntut Jaksa 3 Tahun, Penasehat Hukum Berang dan Beri Tanggapan Begini

6. Isi lagu dari Guruh Gipsy berisi lagu Etnik Rock yang sangat enak didengar dalam konteks yang lebih hening.

7. Daftar lagu yang ada dalam kaset Guruh Gipsy adah Indonesia Maharddika, Chopin Larung, Barong Gundah,Janger 1897, Geger Gelgel, Smaradhana yang setiap lagunya dimainkan dengan durasi panjang . Lagu Tambahan “Sekar Ginotan” menjadi bonus bagi pendengar kaset ini.

8. Kaset Guruh Gipsy sering dibuat bahan untuk skripsi dan tesis bagi mahasiswa untuk menggali apa saja isi yang disampaikan dalam lagu tersebut.

9. Proyek rekaman Guruh Gipsy menjadi cikal bakal perkembangan musik yang berpengaruh pada perkembangan musik di Indonesia pada tahun-tahun berikutnya.

10. Meski di rekam pad tahun 1977, namun lagu tersebut mengangkat musik modern yang memiliki masa dengar yang sangat panjang bahkan hingga saat ini. ***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber liputan

Tags

Terkini

Terpopuler