Cacar Monyet, Kanada Mengkonfirmasi Dua Kasus Cacar Monyet Pertama, Menyusul di Australia

20 Mei 2022, 15:59 WIB
waspadai gejala cacar monyet /Pixabay/ Semevent

DESKJABAR – Cacar Monyet (monkeypox) mulai ditemukan di daerah Kanada, Inggris, Swedia, Ferancis, Italy, Amerika, Portugal, dan Australia.

Walaupun jumlah penderita cacar monyet tidak signifikan di delapan negara itu, tapi badan kesehatan negara-negara itu sudah mewanti-wanti dan berusaha mencegah penyebarannya.

Penyakit cacar monyet diduga diidentifikasi penyebaran dari seseorang pria yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke provinsi Quebec Kanada.

Penyakit cacar monyet boleh dibilang penyakit baru, karena penyakit ini belum pernah ditemukan sebelumnya.

Badan kesehatan masyarakat Kanada, pada Kamis (19 Mei) mengkonfirmasi, dua kasus pertama yang terinfeksi virus monkeypox di negara itu.

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman straitstimes.com, kemudian pihak berwenang di provinsi Quebec mengatakan mereka sedang menyelidiki 17 kasus yang dicurigai.

Baca Juga: Penyakit Cacar Monyet : Fakta, Penyebab, Ciri-ciri, Gejala, Vaksin, Benarkah Berbahaya?

Beberapa negara termasuk Portugal dan Spanyol telah melaporkan kasus cacar monyet dalam beberapa pekan terakhir ini.

Sedangkan kasus di AS teridentifikasi oleh pejabat kesehatan masyarakat Massachusetts, pada hari Rabu, yang menimpa seorang pria, yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke provinsi Quebec Kanada.

"Malam ini, Provinsi Quebec diberitahu bahwa dua sampel, yang diterima oleh NML (Laboratorium Mikrobiologi Nasional) telah dinyatakan positif cacar monyet. Ini adalah dua kasus pertama yang dikonfirmasi di Kanada," kata Badan Kesehatan Masyarakat Kanada (PHAC) dalam sebuah pernyataannya.

Cacar monyet, yang sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah, adalah infeksi virus langka, yang mirip dengan cacar manusia. Meskipun lebih ringan.

Hal itu baru pertama kali tercatat di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an. Namun demikian, jumlah kasus di Afrika Barat telah meningkat dalam dekade terakhir ini.

Seorang penderita yang terinfeksi mengalami gejala, meliputi demam, sakit kepala, dan ruam kulit mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Baca Juga: Fakta-fakta Mengenai Kasus Cacar Monyet, WHO : Sudah Ada Sejak 1970 di Afrika, Ini Sebabnya Menyebar ke Eropa

Pejabat kesehatan di Montreal, kota terbesar Quebec, menyebutkan kepada wartawan, Kamis, katanya ada hubungan antara kasus cacar monyet AS di Massachusetts dan beberapa kasus yang dicurigai di wilayah Montreal.

PHAC mengatakan, warga AS yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Kanada dengan transportasi pribadi "mungkin telah terinfeksi sebelum atau selama" kunjungannya ke Montreal.

Australia melaporkan pula kemungkinan kasus infeksi cacar monyet.

Australia pada hari Jumat (20 Mei) melaporkan, kasus cacar monyet pertamanya menjangkiti seorang pelancong, yang baru saja kembali dari Inggris.

Namun demikian, perkiraan itu masih sementara karena ada kemungkinan kasus infeksi bisa diidentifikasi dengan cara melakukan pengujian untuk memastikannya.

"Seorang pria berusia 30-an, yang tiba di Melbourne, Senin terkena virus," kata departemen kesehatan negara bagian Victoria.

Sementara itu, kemungkinan pula kasus serupa diidentifikasi di Sydney pada seorang pria berusia 40-an, yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Eropa.

Kedua pria tersebut menderita penyakit ringan setelah tiba kembali di Australia, dengan gejala yang secara klinis sesuai dengan cacar monyet, kata pejabat kesehatan.

"Hanya untuk meyakinkan masyarakat, mekanisme penyebarannya tidak sama dengan Covid atau flu, di mana penyebarannya lebih cepat," kata Kepala Petugas Kesehatan negara bagian New South Wales, Kerry Chant, kepada wartawan.

Baca Juga: Ketahui Gejala Penyakit Cacar Monyet yang Kini Sudah Menyebar ke Eropa

Kasus cacar monyet telah diidentifikasi di beberapa negara non-endemik dalam beberapa pekan terakhir ini, termasuk Inggris, Italia, Portugal, Spanyol, Kanada, dan Amerika Serikat.

Cacar monyet, yang sebagian besar terjadi di Afrika barat dan tengah, adalah virus langka yang mirip dengan cacar manusia.

Meskipun lebih ringan. Hal itu baru pertama kali tercatat di Republik Demokratik Kongo pada 1970-an.

Sedangkan kasus di Afrika Barat telah meningkat dalam dekade terakhir.

Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, dan ruam kulit mulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Orang dapat tertular cacar monyet melalui kontak yang sangat dekat dengan mereka yang terinfeksi virus.

Pejabat kesehatan Australia telah mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengelola kasus cacar monyet termasuk peringatan klinis ke dokter dan rumah sakit, kata Dr Chant.***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Strait Times

Tags

Terkini

Terpopuler