Teringat Suami, Artis Intan RJ Trauma Mendengar Suara Sirine Ambulance

17 Juli 2021, 18:56 WIB
Intan RJ /Youtube/MAIA ALELDUL TV/

DESKJABAR – Intan Rizky Jaenab artis, penyanyi, dan presenter yang akrab disapa Intan RJ, sampai saat ini masih trauma bahkan kesal jika mendengar suara ambulance.

Apalagi dalam konsisi pandemi Covid-19 dimana suara sirine ambulance makin sering terdengar, membuatnya kian sulit untuk menghadapinya.

Bagi wanita berusia 36 tahun, suara ambulance membuat ingatannya kembali ke peristiwa meninggal suaminya, Wahyu Indra Utama pada 14 Maret 2020 yang menurut pemberitaan media akibat infeksi paru-paru.

“Traumatik kalau denger suara ambulance. Sampai sekarang itu masih. Kalau lagi nyetir telinga saya tutup dengar pengedap suara atau kalau lagi disetirin tutup kuping,” tutur Intan, dalam pengakuannya seperti dikutip dari kanal Youtube MAIA ALELDUL TV.

Baca Juga: Inilah Olahraga yang Disarankan Bagi Pasien Covid-19 yang Sedang Melakukan Isolasi Mandiri

“Kesel saja dengan suara ambulance. Saya harus hadapi itu, sampai sekarang belum bisa menghadapinya,” tutur penyanyi kelahiran Jakarta 22 Desember 1984 itu.

Intan memaparkan, alasan kekesalan jika mendengar suara ambulance, karena dirinya masih teringat dengan meninggal suami yang sangat dicintainya meninggal dunia.

“Kadang-kadang saya belum menerimanya, bagaimana saya membayangkan kembali saat dia dibawa dengan ambulance ke rumah sakit, pulang ke rumah dengan ambulance dalam keadaan sudah menjadi jenasah,” paparnya.

Intan juga meulurskan pemberitaan di media massa tentang kematian suaminya pada 14 Maret 2020 yang disebut meninggal karena infeksi paru-paru.

Baca Juga: Mengerikan, Varian Delta Sudah Mendominasi Pandemi Covid-19 di Indonesia

“Sebenarnya, suami saya meninggal karena infeksi otak. Karena turun ke sadaran melebar ke infeksi paru. Jadi bukan karena infeksi paru-paru baru infeksi otak,” papar ibu dari 2 anak tersebut.

Intan mengakui mengapa penyakit suaminya itu tidak terdeteksi sebelumnya. “Atau mungkin almarhum menyembunyikan dari saya,” tuturnya.

Intan kembali mengingat kejadian yang membuatnya kaget ketika suaminya jatuh dan kejang-kejang.

“Saya inget banget pada 21 Desember 2019, orang segede itu jatuh dan kejang-kejang. Kirain bercanda, tapi setelah itu seperti mimpi buruk yang tidak berhenti,” tuturnya.

“Sampai akhirnya pada tangal 22 Desember saat ulang tahun ke-35  di ICU. Seumur hidup itu pengalaman terburuk. Tak pernah bermimpi akan seperti itu,” ujarnya.

Intan mulai menangis ketika menceritakan sifat-sifat almarhum, menurutnya suaminya itu orang yang sangat baik, sabar dan orang yang sangat memprhatikan keluarga.

“Dia baik banget… baik banget… baik banget,” tuturnya sambil menangis. Mai Estianty pun segera menyodorkan tisu.

Baca Juga: Ternyata, Kepribadian Seseorang Bisa Diungkap dari Tinggi Badan

Intan pun menuturkan sebuah rahasia kepada Maia, yang disebutnya sebagai tindakan bodoh yang sangat disesalinya.

“Usia penikahan kami cuma 8 tahun. Ini gak ada yang tahu. Saya hanya cerita di channel bunda saja. Di usia pernikahan yang ke-4 saya pernah memutuskan untuk bercerai, bukan karena ada apa-apa, dia tidak pernah selingkuh,” paparnya.

“Alasannya karena aku bosen, itu doing,” tutur Intan singkat.

“Karena dia terlalu baik, baik banget. Saya bosen dengan pernikahan ini. Begitu suami sudah meninggal saya menyesal banget karena saya melakukan tindakan bodoh itu,” ujarnya sambil menangis.

Intan mensyukuri karena itu tidak pernah terjadi dan Allah telah memberikan kesempatan baginya untuk merawat almarhum.

“Seperti kembali ke titik nol. Aku rawat dia semuanya, aku mengabdi semuanya kepada almahum dan minta maaf kepada almarhum,” ujarnya.

Baca Juga: Jawa Barat Cerah Berawan Sepanjang Hari Ini Sabtu 17 Juli 2021

Saat-saat menjelang menutup mata untuk selamanya, saya tetap memberi semangat kepadanya untuk terus berjuang.

“Ayo fight, aku bilang perjuangan kita masi h panjang. Mau sampai kapan pun mau kemanapun aku temenin, aku tidak pernah ada sesal denga pernikahan itu, sempat saya ucapin,” paparnya dengan penuh kesedihan.

“Fight, bagun. Kalau pun mau pergi jangan berat dengan anak-anak. Pergilah. Jangan bingungkan kami. Gak lama setelah itu, almarhum menutup mata untuk selamanya,” ujarnya lirih.

Sepeninggal almarhum, Intan merasa down bahkan mengakui sampai hamper gangguan jiwa.

“Karena aku merasa ada yang salah dengan aku. Ada yang tidak sikron antara pikiran dan hati. Tapi aku tidak bisa menemukan itu apa,” paparnya.

Baca Juga: Anda Karyawan Peserta BPJS Gaji di Bawah Rp 5 Juta? Ayo Cek Ada Bantuan Rp 2,4 Juta

Akhirnya Intan merasa harus menerima kenyataan itu. “Pada akhirnya saya harus menerima jalan di atas duri, harus nikmati hingga darahnya dan bekas darahnya hilang dan dinikmati,” ujarnya.

Jual semua peninggalan suami

Intan merasa dia tidak bisa terus-terusan dalam kondisi seperti itu dan harus melangkah ke depan demi anak-anaknya.

Akhirnya, Intan memutuskan untuk menjual semua barang-barang peninggalan suaminya untuk menghilangkan kenangan kepada suaminya. Rumah, mobil hingga hewan-hewan peliharaan almarhum suaminya yakni ikan dan burung, dijualnya.

“Setelah semua dijual saya merasa lega dan anak-anak merasa happy. Tetapi saya juga meminta izin kepada almarhum. Saya bilang bukan karena tidak sayang. Ada banyak hal yang harus saya lepas. Saay terlalu saying, terlalu cinta sama kamu,” paparnya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Youtube/MAIA ALELDUL TV

Tags

Terkini

Terpopuler