AirAsia Melirik Bisnis Agro dari Jawa Barat

- 12 November 2020, 17:54 WIB
Business Process Manager AirAsia Indonesia, Ivan Ramdani dan Cepi Nurwan Salim (baju batik) dari Seksi Pengolahan Bidang Hotikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura Provinsi Jawa Barat, mendiskusikan potensi-potensi produk pertanian asal Jawa Barat.
Business Process Manager AirAsia Indonesia, Ivan Ramdani dan Cepi Nurwan Salim (baju batik) dari Seksi Pengolahan Bidang Hotikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikuktura Provinsi Jawa Barat, mendiskusikan potensi-potensi produk pertanian asal Jawa Barat. /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR -  Perusahaan penerbangan AirAsia Indonesia membidik bisnis agro dengan bermitra kalangan petani di Jawa Barat. Ini merupakan peluang bagi promosi bisnis agro atau pertanian asal Jawa Barat agar lebih dikenal dunia.

Apa yang dilakukan AirAsia merupakan pengembangan bisnis perusahaan penerbangan tersebut, yang mengarah kepada layanan ekspor pertanian asal Jawa Barat.

Sebagai tahap awal, pihak AirAsia melalui Senior Manager of Government Relations, Richard Hendrikus Kalumata, serta Business Process Manager, Ivan Ramdani, berdiskusi dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, yang diterima personel Seksi Pasca Panen Bidang Hortikultura Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Cepi Nurwan Salim, di Bandung, Kamis, 12 November 2020.

Pada silaturahmi tersebut, pihak AirAsia pun meminta masukan terkait potensi-potensi unggulan produk agro atau pertanian asal Jawa Barat. Ke depannya, bisnis agro yang dilakukan AirAsia berkembang menjadi ekspor pertanian asal Jawa Barat.

Untuk tahap awal, garapan bisnis agro asal Jawa Barat yang dilakukan AirAsia menyasar dahulu pasar domestik. Kelompok-kelompok petani yang menjadi mitra tinggal memproduksi, dimana AirAsia menjadi mitra jaringan pemasarannya.

“Garapan pengembangan bisnis produk agro oleh AirAsia karena Jawa Barat merupakan daerah yang kaya produksi agro. Sebagai perusahan penerbangan, AirAsia menilai, potensi produk-produk agro atau pertanian asal Jawa Barat sangat potensial dipromosikan identitasnya ke dunia,” ujar Ivan Ramdani.

Ivan Ramdani mencontohkan, produk-produk agro, asal Thailand dan Filipina lebih dikenal spesifik, karena usaha pertanian kedua negara itu mempromosikannya melalui sajian “ready to eat” kepada para wisatawan internasional. Misalnya, buah mangga dan nenas akhirnya menjadi dikenal sebagai bahan baku kualitas terbaik untuk sajian ‘ready to eat”.

Baca Juga: Makanan Ready to Eat Peluang Bagus Bagi Bisnis Pertanian Modal Kecil

Baca Juga: Ekspor Komoditas Pertanian Asal Jawa Barat Bergairah 

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah