DESKJABAR – Pemerintah diminta menggenjot bantuan sosial dan bantuan langsung tunai (BLT) dalam rangka meningkatkan permintaan, yang pada akhirnya ikut membangkitkan perekonomian nasional.
Hal itu dikemukakan Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani dalam acara rilis "Survei Nasional: Mitigasi Dampak COVID-19" di Jakarta, Minggu, 18 Oktober 2020.
"Kalau sisi suplainya saja yang didorong, namun sisi permintaannya lemah tentunya ini tidak menjadi optimal," katanya, seperti dikutip dari kantor berita Antara.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Permintaan Lele di Bali Meningkat , Pembelinya Sampai Rela Antre
Rosan mengemukakan, untuk bertahan, para pelaku usaha melakukan perputaran bisnis perusahaan hanya sebesar 40-50 persen. Mereka da pat bertahan karena telah melakukan banyak efisiensi.
"Namun, perlu kita ingatkan juga kita lebih banyak mendorong sisi suplainya. Padahal, untuk membangkitkan perekonomian, sisi permintaan atau demand lebih memiliki tantangan mengingat aspek permintaan berhubungan dengan ketidakpastian, kenyamanan, dan proyeksi," ujarnya.
Sementara itu, Rosan memperkirakan perekonomian nasional akan semakin membaik pada tahun depan.
Baca Juga: Kembali, Polda Metro Jaya Tangkap Artis Sinetron Karena Kasus Narkoba
Menurut Rosan, hal tersebut dikarenakan basis perekonomian nasional sudah rendah mulainya pada 2020, sehingga membuat para pelaku usaha dalam posisi bertahan.