Produksi Pakan Ikan Secara Mandiri, Andalan Usaha Budidaya Ikan

- 11 Oktober 2020, 12:15 WIB
Upaya pembudidayaan cacing sutera sebagai pakan ikan, di Purwakarta.
Upaya pembudidayaan cacing sutera sebagai pakan ikan, di Purwakarta. /Kementerian Kelautan dan Perikanan/Asep Apipudin/

 

DESKJABAR – Produksi pakan ikan secara mandiri terus digenjot di Indonesia, sebagai salah satu upaya meningkatkan efisiensi dan hasil usaha bisnis budidaya ikan.  Pakan ikan dibuat secara mandiri, kualitasnya diyakini tidak kalah dengan produk pakan pabrikan, bahkan dapat lebih menghemat biaya produksi.

Diantara jenis pakan ikan secara mandiri, yang terbukti kualitasnya bagus dan diminati kalangan pembudidaya, adalah dari belatung lalat hitam dan cacing sutera. Di Jawa Barat, pengembangan budidaya cacing sutera diantaranya dilakukan di Purwakarta, oleh dinas perikanan setempat.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto, melalui siaran pers, Minggu 11 Oktober 2020 menyebutkan, penggunaan pakan secara mandiri sangat membantu usaha budidaya ikan, terutama skala kecil. Sebab, biaya pembelian pakan cukup tinggi, yaitu 60 persen hingga 70 persen dari keseluruhan biaya produksi.

Melalui produksi pakan secara mandiri, katanya, diharapkan harganya menjadi lebih terjangkau. Penggunaan pakan mandiri ini mampu menekan biaya produksi budidaya minimal 30 persen.

Dengan adanya efisiensi biaya produksi melalui penggunaan pakan secara mandiri, dharapkan para pembudidaya ikan dapat meningkat keuntungannya. Diperkirakan,  keuntungan pembudidaya akan mencapai hingga 2 – 3 kali lipatnya atau tumbuh pada kisaran Rp 4.000 s.d  hingga Rp 5.000/kg.

Dicontohkan, salah satu bahan pakan ikan secara mandiri yang kualitasnya bagus dan diperoleh secara lokal, adalah budidaya magot (belatung) dari hewan serangga lalat hitam Black Soldier Fly (Hermetia illucens). Untuk memperolehnya, adalah dengan memanfaatkan sampah limbah organik sebagai media tumbuh magot.

Ia juga mendorong pakan mandiri juga dapat dibuat melalui penerapan prinsip Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB), sehingga hasilnya akan selalu dipercaya masyarakat dan terus semakin berkembang di tengah-tengah pembudidaya ikan di Indonesia.

“Bila pakan ikan murah kemudian kualitasnya bagus, lanjutnya, maka pembudidaya semakin berdaya dan ekonomi mereka semakin meningkat pula, sehingga ini akan meningkatkan animo pembudidaya untuk menggunakan pakan mandiri,” ujar Slamet.

Koordinator penyuluh perikanan di Purwakarta, Asep Apipudin kepada DeskJabar menyebutkan,  bahwa sejauh ini cacing sutera umumnya masih tangkapan yang melimpah. Namun sedang dikembangkan sistem pembudidayaannya, untuk mengantisipasi kebutuhan lebih mudah dan keterjagaan habitatnya di sungai. ****

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x