Panen Ubi Cilembu 2024 Sumedang Mulai Mengalir, Bisnis Kembali Menggeliat

- 27 Mei 2024, 06:55 WIB
Suasana panen ubi cilembu di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Minggu, 26 Mei 2024.
Suasana panen ubi cilembu di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, Minggu, 26 Mei 2024. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Masa panen komoditas ubi cilembu tahun 2024 mulai diperoleh di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bulan Mei ini. Setelah mengalami kekosongan pasokan akibat terdampak kekeringan El Nino akhir tahun lalu, panen komoditas pertanian ubi cilembu mulai mengalir diperoleh.

Sampai Minggu, 26 Mei 2024, sudah terlihat pada sentra produksi ubi cilembu di Sumedang kiriman panen dari sejumlah tempat. Tetapi, panen ubi cilembu tersebut tampaknya belum besar, tepat seperti perhitungan sejumlah bandar komoditas itu mulai kembali diperoleh pada Mei 2024 ini.

Sejumlah penampung besar ubi cilembu di Desa Cilembu, Kecamatan Pamulihan, Sumedang, kembali terlihat mencuci ubi. Ini merupakan istilah umum, bahwa aktivitas mencuci ubi merupakan pertanda ada kiriman baru ubi cilembu dari petani disertai penanaman kembali.

 Baca Juga: Di Sumedang, Ubi Cilembu Dahulu Ukurannya Sangat Besar Hasil Pertanian Organik

Kondisi di lapangan

Beberapa karyawan bandar ubi cilembu yang ditanya DeskJabar, Minggu, 26 Mei 2024 mengatakan, bahwa pasokan mulai mengalir sejak awal Mei 2024. Diperkirakan, panen akan membesar sekitar sejak bulan Juni 2024, dan diharapkan tetap ada tidak terdampak lagi kekeringan pada tahun ini.

Hanya saja, disebut-sebut, saat sedang panen, diketahui dalam kondisi panas, tiba-tiba hujan besar kembali turun selama dua hari berturut-turut. Fenomena cuaca sudah sulit ditebak, sering membuat meleset perhitungan kondisi pertanian di lapangan serta dampak serangan hama.

Khusus para petani ubi jalar, khawatir terserang hama lanas dan tikus. Sebab, kondisi cuaca berubah-ubah diketahui sangat beresiko munculnya hama lanas dan tikus, yang menyebabkan produksi menjadi anjlok.

Tetapi, sejauh ini, menurut salah seorang karyawan bandar ubi cilembu di Desa Cilembu, Aweng, hasil panen petani rata-rata masih selamat dipanen. Soal ada panen ubi cilembu yang terkena lanas dan tikus, memang selalu ada, tetapi sampai sekarang belum terjadi serangan secara besar.

 Baca Juga: Sumedang, Dibalik Populernya K-Pop, Inilah Makanan Keseharian Orang Korea, Diantaranya Ubi Cilembu

Salah seorang bandar ubi cilembu, Haji Suhaya mengatakan, bahwa komoditas ini masih menjadi primadona usaha pertanian di kawasan Sumedang. Apalagi, pasar ubi cilembu baik domestik dan ekspor sama-sama besar, berikut karakter pasar masing-masing.

Kembali mengalirnya panen ubi cilembu membuat bisnis komoditas ini kembali bergerak. Sebab, sampai akhir April 2024 secara umum para pebisnis dan petani tidak memperoleh pasokan dalam jumlah mencukupi, karena secara belum masa panen.

Penanaman ubi cilembu diketahui mengalami keterlambatan, karena rata-rata mulai kembali ditanam pada Desember 2023. Dampak kekeringan panjang El Nino, sangat berpengaruh kepafa semua jenis komoditas pangan sehingga kesulitan air sehingga musim tanam menjadi bergeser. ***

 

 

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Sumber: liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah