Salah seorang bandar ubi cilembu, Haji Suhaya mengatakan, bahwa komoditas ini masih menjadi primadona usaha pertanian di kawasan Sumedang. Apalagi, pasar ubi cilembu baik domestik dan ekspor sama-sama besar, berikut karakter pasar masing-masing.
Kembali mengalirnya panen ubi cilembu membuat bisnis komoditas ini kembali bergerak. Sebab, sampai akhir April 2024 secara umum para pebisnis dan petani tidak memperoleh pasokan dalam jumlah mencukupi, karena secara belum masa panen.
Penanaman ubi cilembu diketahui mengalami keterlambatan, karena rata-rata mulai kembali ditanam pada Desember 2023. Dampak kekeringan panjang El Nino, sangat berpengaruh kepafa semua jenis komoditas pangan sehingga kesulitan air sehingga musim tanam menjadi bergeser. ***