HARGA Emas Catat Sejarah Pasca Rilis FOMC, Berpotensi Merangsek ke Titik Tertinggi Lagi Gara-Gara Israel

- 22 Maret 2024, 07:45 WIB
Pasca rilis FOMC, harga emas dunia mencapai 2.222 dolar per ounce, yang merupakan harga tertinggi dalam sejarah.
Pasca rilis FOMC, harga emas dunia mencapai 2.222 dolar per ounce, yang merupakan harga tertinggi dalam sejarah. /goodfon/maxima/


DESKJABAR – Harga emas dunia mencatat sejarah baru pada penutupan pasar pada Kamis 21 Maret 2024 subuh WIB, pasca pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) harga emas mencapai 2.222 dolar per ons, atau naik sebesar 70 poin.

Menurut Head of Corpcomm & Analyst PT International Business Futures (IBF), Andri Darmawan, harga emas di titik rekor sejarah baru tersebut berpeluang kembali merangsek ke titik lebih tinggi lagi jika rencana Israel untuk menyerang Rafah di bulan Ramadhan 2024 ini.

Baca Juga: VIRAL , Mobil Mewah Porsche 911 GT3 Terparkir di Showroom Ditabrak Mitsubishi Xpander, Segini Harga Mobilnya

Andri Darmawan mengemukakan, pasca pertemuan FOMC dimana The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga, pasar emas mencapai titik harga tertinggi pada saat penutupan pasar di angka 2.222 dolar per ons.

Angka ini merupakan harga tertinggi dalam sejarah perdgangan emas dunia. Sebelumnya harga emas pernah mencatat harga tertinggi saat konflik Israel – Palestina dimulai pada Oktober 2023. Ketika itu harga emas mencapai titik harga tertinggi 2.100 dolar per ounce dari rekor sebelumnya di angka 2.078 dolar per ons.

Namun harga tertinggi dalam sejarah tersebut, kembali menurun. Pada pembukaan pasar di AS Kamis sore WIB, harga emas sudah menurun ke angka 2.207 dolar per ons.

“Harga 2.222 dolar per ounce itu sudah mencapai titik jenuh dan biasanya dalam kurun 3 minggu hingga sebulan akan kembali mencapai harga di titik keseimbangan antara 1.980 hingga 1990 dolar per ons,” tutur Andri di sela acara buka puasa IBF bersama media di Novotel Bandung, Kamis, 21 Maret 2024.

Andri menyarankan bagi investor emas di Indonesia inilah waktu yang tepat untuk menjual karena harganya sednag tinggi. “Lumayan buat bekel Lebaran,” paparnya.

Walau demikian, menurut Andri, investor global masih punya kekhawatiran harga emas dunia akan kembali merangsek ke titik tertinggi dalam sejarah. Bahkan diperkirakan harga emas akan mencapai sekitar 2.300 dolar per ons.

Baca Juga: HINGGA 21 Maret 2024, Tiket Kereta Api Lebaran 2024 Sudah Terjual 1,65 Juta Tiket, KAI Ancam Penumpang INI

Hal ini bisa terjadi jika Israel mewujudkan rencanananya untuk menyerang Rafah, Palestina di Bulan ramadhan ini.

Seperti diketahui, Pemerintah Israel menyetujui operasi militer di Rafah Palestina. Rencana ini menyulut kemurkaan sejumlah negara timur tengah dan negara-negara Islam di dunia. Bahlkan sekutu Israel paling dekat AS memperingatkan Netanyahu untuk tidak melaksanakan rencananya tersebut.

Namun, Perdana Menteri Israel Netanyahu menolak peringatan AS yang dikemukakan Presiden AS, Joe Biden.

“Rencana Israel tentu akan memicu reaksi dari Rusia, Cina, Korea Utara, Iran. Apalagi konflik Israel Palestina yang saat ini terjadi memicu tentara Houthi untuk menyerang kapal-kapal laut AS dan seukut Israel lainnya di kawasan Laut Merah,” tuturnya.

Rencana Israel, menurut Andri, akan memicu kondisi yang kian panas yang akan membuat investasi di sektor save heaven akan meresa khawatir. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x