Kreativitas UMKM Wonosobo, Mengolah Rami Menjadi Kain Batik dan Pakaian yang Indah dan Estetik

- 29 Februari 2024, 09:45 WIB
Wibowo, pelaku UMKM penyedia serat alam Indonesia asal Wonosobo, memamerkan kain dan pakaian yang diproduksi dari tanaman rami di pameran kerajinan tangan Inacraft 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu 28 Februari 2024.
Wibowo, pelaku UMKM penyedia serat alam Indonesia asal Wonosobo, memamerkan kain dan pakaian yang diproduksi dari tanaman rami di pameran kerajinan tangan Inacraft 2024 di Jakarta Convention Center, Rabu 28 Februari 2024. /ANTARA/Shofi Ayudiana/

Dia menuturkan masih ada sejumlah tantangan yang dihadapi untuk mengembangkan usahanya ini, antara lain akses teknologi yang masih terbatas dan modal usaha yang kecil.

Proses produksi benang rami di Wonosobo masih memiliki keterbatasan. Wibowo mengaku harus pergi ke kota-kota lain untuk mendapatkan benang dari rami yang ditanamnya.

“Permasalahannya adalah bagi UMKM kecil kayak kami itu adalah teknologinya. Kami tidak punya teknologi seperti pabrik besar, kami tidak punya modal cukup untuk teknologinya,” ujar dia.

Sebab itu ia berharap ada kebijakan pemerintah untuk menjadikan tekstil berbahan baku serat alam ini menjadi salah satu prioritas dalam upaya menjaga ketahanan sandang Indonesia.

Dia juga berharap, serat rami dan serat-serat alam lainnya yang ada di Indonesia dapat terus dikembangkan dan menjadi alternatif bahan baku pakaian selain kapas.

Baca Juga: Manfaatkan Kearifan Lokal Bandung Kelola Sampah, Korea dan Malaysia Belajar Langsung dari Emak Emak Bandung

Baca Juga: Pertanian Padi di Sukabumi Panen Maret 2024, Beras Murah untuk Ramadhan Dipasok

"Dengan adanya serat alam lain juga diharapkan impor kapas akan menurun. Apalagi serat alam juga merupakan bahan baku yang berkelanjutan," tuturnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dalam empat tahun terakhir (2019-2022), terjadi peningkatan jumlah impor barang benang kapas dengan tren sebesar 29,79 persen.

Pada 2019 jumlah impornya sebesar 14.843 ton. Pada 2020 sebesar 12.588 ton. Kemudian pada 2021 naik 65,82 persen menjadi 20.873 ton. Selanjutnya, pada 2022 naik 43,28 persen menjadi 29.908 ton.

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x