Usaha Perkebunan Tebu di Jawa Barat Bergairah, Walau Regulasi Masih Memberatkan Petani

- 28 September 2023, 09:59 WIB
Suasana selamatan pada musim giling tebu di PG Sindanglaut, Cirebon, pada 23 Mei 2023.
Suasana selamatan pada musim giling tebu di PG Sindanglaut, Cirebon, pada 23 Mei 2023. /Imstagram @pgsindanglaut

DESKJABAR – Usaha perkebunan tebu rakyat Jawa Barat bergairah, setelah hasil usaha mereka memperoleh harga membaik dari pabrik gula pada musim giling tahun 2023 lalu. Apalagi, kabarnya harga lelang gula petani mencapai rekor tertinggi nasional.

 

Diprediksi, di Jawa Barat bakal meningkat pada musim tanam tebu mendatang. Apalagi, kebutuhan tebu meningkat lagi dari pabrik gula di Jawa Barat, seiring kembali aktifnya Pabrik Gula (PG) Sindanglaut, di Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.

Di Cirebon, pada musim giling 2024 mendatang, kabarnya akan kembali ada empat pabrik gula yang berproduksi. Sebab, PG Subang akan kembali diaktifkan menyusul PG Sindanglaut, serta PG Jatitujuh Majalengka dan PG Tersana Baru yang masih aktif, semuanya dikelola PT PG Rajawali II.

 Baca Juga: Lahan Perkebunan Tebu di Cirebon Diperluas oleh ID FOOD, agar Pabrik Gula Bertahan

Situasi terakhir

Sekretaris Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Wilayah Jawa Barat, Ali Majaji, kepada DeskJabar, Rabu, 27 September 2023 menyebutkan, untuk musim giling tahun 2023 harga gula cukup baik setelah adanya surat dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang mengatur tentang harga beberapa komoditas, termasuk gula.

Apalagi, kata Ali Majaji, pada beberapa periode terakhir giling dan puncaknya pada penutupan periode akhir tembus di harga Rp 13.780/kg dengan kuantum 1.300 ton.  Dan itu masih berupa kertas DO (delivery order) yang barangnya masih di gudang pabrik gula masing-masing.

 

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x