Konsumsi Rumah Tangga Masih Jadi  Penopang  Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Ini Penjelasan BPS

- 7 Agustus 2023, 17:51 WIB
Ilustrasi sembako di pasar tradisional.
Ilustrasi sembako di pasar tradisional. /Pixabay/EmAji/


DESKJABAR
 - Konsumsi rumah tangga masih menjadi salah satu penopang atau pendorong utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal itu terbukti dari data yang dirilis BPS (Badan Pusat Statistik) pada kuartal II tahun 2023.

Menurut data BPS, konsumsi rumah tangga tercatat memberikan nilai kontribusi sebesar 2,77 persen dari sisi pengeluaran terhadap pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,17 persen.

Adapun komponen terbesar kedua sebagai pendorong ekonomi berasal dari Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 1,39 persen. Disusul konsumsi pemerintah sebesar 0,73 persen dan pengeluaran lainnya sekitar 0,32 persen.

Baca Juga: Kerugian Kebakaran Pasar Sadang Serang Mencapai 1,7 miliar, Pedagang Pasar: Ingin Segera Berdagang

Besarnya andil konsumsi rumah tangga terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal II tahun 2023 itu, seperi disampaikan oleh Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud, dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 7 Agustus 2023.

"Dari segi PDB (Produk Domestik Bruto), konsumsi rumah tangga terus tumbuh positif mencapai 5,23 persen secara tahunan (yoy) jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," tutur Edy, seperti dilansir DeskJabar.com dari Antara.

Dia memaparkan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara positif tersebut lebih didorong oleh adanya beberapa momen perayaan hari besar keagamaan pada tahun 2023 ini, seperti Bulan Ramadhan, Hari Raya Idul Fitri, dan Idul Adha.

Baca Juga: Syarat Daftar Mahasiswa Baru FK IPB University, Biaya Kuliah Prodi Dokter Ternyata Segini!

Selain itu, dipengaruhi oleh pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan Gaji ke-13. "Dorongan konsumsi rumah tangga tercermin dari peningkatan mobilitas masyarakat selama periode libur hari besar keagamaan dan libur sekolah," katanya.

Disebutkan, kelompok konsumsi rumah tangga yang tumbuh tinggi di antaranya pada sektor transportasi dan komunikasi, pakaian, alas kaki dan jasa perawatan, serta restoran dan hotel.

Sektor Domestik

Konsumsi rumah tangga yang masih menjadi pendorong tumbuhnya ekonomi nasional itu, seiring dengan kondisi ekspor yang trennya masih akan melemah ke depan.

Baca Juga: Ekspor Buah Mangga Asal Sumedang Seharusnya Sudah Bisa, Tetapi Terganjal Isu Pertanian Ini

Hal itu seperti disampaikan oleh Ekonom Senior Bank Mandiri Faisal Rachman. Dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus mengalami pergeseran dari sumber eksternal ke sektor domestik.

Menurut Faisal, masih melemahnya tren ekspor itu turut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang masih melambat hingga saat ini. Sehingga hal tersebut menjadi tantangan di sektor eksternal.

Kondisi berbeda dengan konsumsi domestik yang diprediksi masih tetap kuat. Hal itu ditopang oleh beberapa faktor seperti mobilitas masyarakat yang membaik, tingkat inflasi yang menurun, dan solidnya kondisi fiskal.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah