Pasar Jagung Bakal Meninggi, Peluang Usaha Pertanian Tahun 2023

- 8 Februari 2023, 10:37 WIB
Komoditas jagung asal Kabupaten Bandung Jawa Barat, peluang usaha pertanian tahun 2023.
Komoditas jagung asal Kabupaten Bandung Jawa Barat, peluang usaha pertanian tahun 2023. /Kodar Solihat/DeskJabar.com

DESKJABAR – Komoditas jagung merupakan salah satu bisnis andalan pertanian di Indonesia. Apalagi, kebutuhan jagung dunia terus meningkat.

Pada tahun 2023, apakah bisnis pertanian komoditas jagung akan “berkilau” ? Ada sejumlah prediksi pasar internasional komoditas jagung tahun ini.

Seiring kekhawatiran terjadinya krisis pangan dunia pada tahun 2023, membuat banyak negara mempersiapkan cadangan bagi rakyatnya.

 

 

 Baca Juga: Di KBB, Panen Baby Corn Punya Pasar Bagus, Selamatkan Usaha Pertanian Jagung dari Serangan Tikus

Gambaran kebutuhan jagung dunia 2023

Salah satunya adalah komoditas jagung, sebagai baku pangan serbaguna vital, mulai kebutuhan pangan manusia sampai pakan ternak.

Market Match bagian Dow Jones Company, pada 12 Januari 23 melansir, pasar Jagung Global diperkirakan akan meningkat cukup besar selama periode perkiraan, antara 2023 dan 2029.

Dilansir Feed and Additive, majalah internasional untuk pakan ternak dan industru aditif, pada September 2022, di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, perusahaan Cargill meresmikan pabrik jagung basah.

Ini berkaitan upaya memenuhi permintaan pasar pati, pemanis dan pakan yang terus meningkat di Asia.

Baca Juga: Tol Getaci Kurang Menarik Bagi Bisnis Pertanian, Harga Pangan dan Tarif Tol Jadi Dilema

Produksi industri jagung Indonesia

Sedangkan di Jawa Barat, diketahui telah ada pabrik jagung Charoen di Cirebon dan Subang, yang banyak menyerap bahan baku jagung dari provinsi ini.

Di Indonesia produksi jagung terdapat pada sejumlah provinsi, dimana Gorontalo menjadi produsen terbesar.

Namun pada tahun 2022, dikabarkan Indonesia banyak mengekspor jagung. Ini sebagai terobosan pasar, karena permintaan domestik jagung nasional Indonesia menurun pada tahun 2022.

 Baca Juga: Tol Getaci, Apakah Menguntungkan Bagi Bisnis Pertanian ? Pelaku Usaha Berkomentar

S&P Global Commodity Insight memberitakan, Filipina telah mengimpor jagung dari Indonesia sekitar 50.000 mt sejak akhir September 2022.

Sampai akhir November 2022,  sekitar 18.000 mt jagung Indonesia dari Gorontalo telah diekspor ke Filipina, menurut sumber pasar.

Penawaran baru-baru ini untuk jagung Indonesia terdengar sekitar $340s/mt CFR Filipina, harga ini lebih kompetitif daripada jagung Amerika Selatan. Sebab, tidak dikenakan tarif impor yang lebih tinggi di bawah volume akses minimum.

 Baca Juga: Cari Bibit Tanaman Buah Berkualitas ? Datanglah ke Majalengka, Anda akan Cinta Pertanian Jawa Barat

Demikian pula, Vietnam telah memesan kargo jagung dari Indonesia dalam paket 10.000 mt untuk pengiriman November 2022, dengan perdagangan dilakukan di kisaran $322-$323/mt CFR Vietnam Selatan.

Sebagai perbandingan, jagung dari Amerika Selatan ditawarkan dengan harga $338-$339/mt untuk pengiriman Desember 2022. Sementara pengiriman Januari 2023 ditawarkan dengan harga $344-$346/mt CFR pada 2 November.

Baca Juga: Kumis Kucing Potensi Bisnis Pertanian di Jawa Barat, dan Jenis Dibutuhkan untuk Manfaat Kesehatan

Kondisi situasi logistik dunia

Disebutkan, pembeli dari Vietnam dan Filipina kemungkinan akan terus mencermati situasi ekspor di tengah harga jagung global yang tinggi.

Gambaran tersebut sebagai dampak lumpuhnya sistem logistik Sungai Mississippi, ketidakpastian koridor kemanusiaan untuk ekspor biji-bijian dari Ukraina, dan pembaruan baru tentang potensi jagung Brazil ekspor ke Cina pada tahun 2022.

Akankah kondisi tersebut menjadi peluang bagi Indonesia untuk berjaya pada bisnis jagung ? Bagaimana peluang bisa diperoleh para petani ? ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x