Gandeng Kadin, Perwakilan Indonesia di Jepang Dorong Kolaborasi Industri Farmalkes dengan Indonesia

- 6 Oktober 2022, 20:23 WIB
Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi pada kegiatan Indonesia – Japan Pharmaceutical and Medical Devices Business Forum diinisiasi KBRI Tokyo dan KJRI Osaka, dan didukung oleh KADIN Komite Bilateral Indonesia – Jepang, 6 Oktober 2022.
Dubes RI untuk Jepang, Heri Akhmadi pada kegiatan Indonesia – Japan Pharmaceutical and Medical Devices Business Forum diinisiasi KBRI Tokyo dan KJRI Osaka, dan didukung oleh KADIN Komite Bilateral Indonesia – Jepang, 6 Oktober 2022. /dok KBRI Tokyo, Jepang

“FPMAJ merasa terhormat dapat hadir di forum bisnis hari ini dan mengharapkan kolaborasi lebih lanjut dengan Indonesia di bidang Kesehatan”, sebut Director General FPMAJ, Mr. Toshihiko Miyajima.

Dukungan terhadap penguatan kerja sama Indonesia dan Jepang di bidang farmalkes juga disampaikan oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Dr. Penny K. Lukito, dalam keynote speech melalui pesan video.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Nama Kanjuruhan Itu Sebenarnya Apa ?

“Pasar Indonesia merupakan faktor signifikan yang menarik bagi investor Jepang, untuk itu saya mengundang pelaku industri farmasi Jepang untuk menjalin kolaborasi lebih luas dengan Indonesia melalui penelitian dan pengembangan obat-obatan berbasis teknologi,” kata Penny.

Forum bisnis farmalkes menghadirkan pidato kunci dari Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan, DR. Kunta Wibawa dan Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian RI, Ignatius Warsito.

“Saat ini Pemerintah Indonesia tengah memfokuskan 6 pilar utama transformasi sektor kesehatan Indonesia, antara lain meliputi transformasi layanan dasar dan rumah sakit, serta sistem kesehatan yang resilience. Kami mengundang mitra dari Jepang untuk turut berkontribusi dalam pengembangan teknologi farmalkes di Indonesia”, ujar Sekjen Kunta.

Baca Juga: Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang, Nama Kanjuruhan Itu Sebenarnya Apa ?

Sementara itu, Dirjen Warsito menekankan komitmen Pemerintah Indonesia mendorong kemandirian industri farmalkes melalui pengembangan industri bahan baku dan terus berupaya menyempurnakan regulasi untuk meningkatkan produk dalam negeri.

Guna memberikan pandangan dari pelaku industri, forum bisnis farmalkes juga turut menghadirkan perwakilan dari Asosiasi dalam diskusi panel, antara lain Sekjen ASPAKI, Cristina Sadjaja dan Presiden Direktur Kimia Farma David Utama selaku wakil dari GPFI.

Dalam paparannya, baik ASPAKI maupun GPFI turut memaparkan landscape industri farmalkes Indonesia dan mengajak kolaborasi dengan Jepang, baik dalam hal joint production, pelatihan kapasitas dan kerja sama riset.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Siaran Pers


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah