Mensos menambahkan, pihaknya memiliki sekitar 70.000 asisten di seluruh Indonesia yang memeriksa dan memverifikasi data penerima kesejahteraan di lapangan.
Lebih lanjut Risma mengatakan, dari total 20,65 juta keluarga penerima manfaat (KPM) BLT-BBM, PT Pos Indonesia bersedia menyalurkan BLT-BBM kepada 18 juta KPM. Selebihnya menunggu proses update DTKS.
"Seperti yang Anda ketahui, ketika kami mengumumkan DTKS saat ini, satu jam atau beberapa menit kemudian seseorang meninggal dan perlu dibersihkan. PT Pos masih punya 313.244 penerima manfaat. Saya punya keluarga dan kami Saat ini sedang bersih-bersih bersama," imbuhnya.
Risma menambahkan, BLT BBM dengan anggaran Rp 12,4 triliun akan disalurkan ke KPM masing-masing Rp 600.000.
"Penyaluran bansos dalam 2 tahap dan setiap tahap senilai Rp 300.000. Penyalurannya pada September tahun ini dan tahap kedua pada awal Desember," katanya.
Dalam penyaluran BLT BBM, Mensos mengatakan pihaknya juga siap 'mengambil bola' untuk memudahkan penerima bantuan yang tidak bisa datang ke kantor pos karena keadaan lokasi.
"Kami sudah membuat kesepakatan dengan PT Pos. Kami sudah berjanji, jadi mereka yang sakit (sipil) atau lanjut usia yang tidak bisa mengakses PT Pos yang jauh tidak perlu khawatir, kami akan mengantar bantuan mereka ke rumah," katanya.
Cek Link Bantuan Sosial Kemensos September 2022