Bisnis di Indonesia Harus Kembali Berprinsip Orientasi Konsumen untuk Pulihkan Ekonomi

- 20 April 2021, 12:55 WIB
Bayu Krisnamurthi
Bayu Krisnamurthi /Antara

DESKJABAR - Wakil Menteri Perdagangan periode 2011-2014 Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa konsumen adalah kekuatan ekonomi yang sebenarnya.

Ini yang mana dilihat dari struktur ekonomi Indonesia, apa yang dilakukan oleh konsumen merupakan komponen pembentuk nilai ekonomi nasional yang terbesar.

“Konsumsi lebih dari 58 persen perannya dalam pendapatan nasional. Dengan angka ini saja sudah memberi argumentasi kuat bahwa konsumen adalah kekuatan ekonomi yang sebenarnya,” kata Bayu dalam Catatan Bayu Krisnamurthi berjudul ‘Melindungi Para Raja’ yang diterima di Jakarta, Selasa, 20 April 2021.

Baca Juga: 29 ODGJ Yang Sudah Sembuh Dipulangkan RSJMM Bogor ke Pangandaran, Seorang di Antaranya Ingin Menikah

Pada 20 April diperingati sebagai Hari Konsumen Nasional. Penetapan Harkonas itu dilakukan dengan Keputusan Presiden Nomor 13 tahun 2012. Tanggal 20 April dipilih mengikuti tanggal penetapan UU Perlindungan Konsumen, UU No. 8 Tahun 1999.

Bayu melanjutkan, secara mikro di dalam bisnis dan perusahaan, konsumen bahkan sering dipandang punya peran yang lebih penting lagi.

Sumber penerimaan perusahaan datang dari kantong dan dompet konsumen. Sedemikian pentingnya peran konsumen, oleh sebagian pebisnis konsumen dianggap sebagai ‘raja’ yang harus dipenuhi kebutuhan dan keinginannya jika bisnis ingin berhasil dan mendapatkan keuntungan.

Baca Juga: Puasa Ramadhan, Dokter: Waktu yang Tepat Menyikat Gigi 30 Menit Setelah Makan Sahur

“Mungkin banyak pebisnis yang sudah tidak lagi melihat bahwa yang disebut ‘raja’ itu bukan hanya konsumen, tetapi tetap saja konsumen adalah (salah satu) ‘raja’. Jika konsumen memang demikian perkasa, mengapa ‘sang raja’ masih harus dilindungi dengan UU Perlindungan Konsumen?,” ungkap Bayu.

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x