Para Petani di Jawa Barat Disarankan Menggunakan Campuran Pupuk Organik untuk Pulihkan Kesuburan Tanah

- 6 April 2021, 09:30 WIB
Sawah yang pernah tersisa sebelum tergerus bisnis perumahan di Kec. Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat semakin dikepung bisnis perumahan.
Sawah yang pernah tersisa sebelum tergerus bisnis perumahan di Kec. Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat semakin dikepung bisnis perumahan. /DeskJabar/Kodar Solihat/Kodar Solihat
 
DESKJABAR - Penggunaan pupuk organik terus disarankan bagi para petani di Jawa Barat, untuk memulihkan kesuburan dan unsur hara tanah. 
 
Industri PT Pupuk Indonesia (persero) menyarankan para petani untuk menggunakan pupuk organik setiap musim tanam. Termasuk pula, untuk penanaman kembali pasca musim panen padi awal tahun 2021 ini.
 
Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, kepada DeskJabar, Selasa, 6 Maret 2021. menyebutkan, penggunaan pupuk organik sangat perlu, untuk menjaga kondisi tanah agar tak jenuh bahan-bahan kimia.
 
 
"Dengan penggunaan campuran pupuk organik, diharapkan kesuburan tanah menjadi pulih dan unsur haranya kembali bagus," ujarnya.
 
Disebutkan pula, PT Pupuk Indonesia juga memproduksi dan memasok pupuk organik atau bio fertilizer yang disubsidi pemerintah.
 
 
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat, menyebutkan, bahwa salah satu faktor mendesak untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi di Jawa Barat, adalah pemulihan kondisi tanah.
 
 
"Sebab, kondisi tanah pertanian di Jawa Barat, khususnya sawah, umumnya sudah jenuh bahan-bahan kimia, sehingga sangat memerlukan pemulihan kesuburannya. Tampaknya, disebabkan kebiasaan petani terlalu menggenjot bahan-bahan kimia, namun sangat kurang menggunakan menggunakan campuran pupuk organik," ujarnya.
 
Tingkatkan produktivitas
 
Menurut Dadan Hidayat, di Jawa Barat diketahui sangat tinggi terjadi kondisi alihfungsi lahan pertanian. Namun Jawa Barat sangat memerlukan produksi pangan khususnya padi dalam jumlah meyakinkan dari daerah sendiri, dengan cara meningkatkan produktivitas. 
 
 
"Tampaknya faktor pemulihan kesuburan tanah adalah yang paling mendesak dilakukan di Jawa Barat, sebagai cara untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi. Semua stakeholder terkait produksi padi harus saling bekerjasama untuk memulihkan kembali kesuburan dan unsur hara tanah-tanah pertanian di Jawa Barat," ucapnya.
 
 
Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi melalui keterangan tertulis diterima DeskJabar, pada 
menambahkan panen raya padi ini merupakan hasil budidaya indek pertanaman (IP) 200 atau tanam dua kali setahun. Di tahun 2021 ini, Kementan bersama pemerintah daerah mulai menerapkan budidaya padi IP 300 guna meningkatkan produksi beras.
 
"Sesuai arahan Mentan SYL, Kementan harus terus tingkatkan produktivitas, stok beras dan menjamin harga. Karena itu, usai panen raya ini dilanjutkan kegiatan penanaman padi musim tanam II. Kementan menyediakan bantuan benih, alat mesin pertanian, pupuk, pestisida serta fasilitas dana KUR sehingga petani bisa mandiri, tidak alami kendala dan produksi padi tercapai," terangnya. ***
 
 
 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x