Teh Sinensis, Jenis yang Sedang Populer Diminati Konsumen Eropa, Potensial Pula Disukai di Indonesia

- 28 Maret 2021, 18:40 WIB
Personel dari Balai Pengawasan dan Serifikasi Benih (BPSB) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, R Hery Damana mengamati sumber benih teh jenis sinensis pucuk hijau di Perkebunan Gambung, Kabupaten Bandung.
Personel dari Balai Pengawasan dan Serifikasi Benih (BPSB) Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, R Hery Damana mengamati sumber benih teh jenis sinensis pucuk hijau di Perkebunan Gambung, Kabupaten Bandung. /Dok R Hery Damana/Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat/

Dari pengamatan DeskJabar dari areal-areal tanaman teh yang mengusahakan teh jenis sinensis, jika diamati, bentuk tanaman teh jenis sinensis ukuran daunnya lebih kecil dan agak tebal dibandingkan jenis assamica yang rata-rata daunnya lebar dan lebih tipis.

Dari sejarahnya, teh sinensis merupakan jenis tanaman teh yang paling awal masuk ke Hindia Belanda menjelang akhir abad ke-19 lalu.

Namun kemudian, pada awal abad ke-20 penggunaan teh sinensis digantikan jenis assamica. Sebab, jenis assamica lebih cepat berproduksi dan produksi pucuknya lebih banyak.

Produksi teh jenis assamica merupakan tanaman-tanaman teh yang paling sering kita lihat dari umumnya areal perkebunan teh di Indonesia.

Lain halnya tanaman teh sinensis, kembali muncul dalam skala bisnis sejak sekitar tahun 2016 dan produksinya mulai diperoleh tahun 2019-2020. ***

 

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah