Menjelang Ramadhan 1442 H, Bisnis Gula Aren Mulai Banyak Pesanan, Perajin Milenial Lakukan Inovasi Produk

- 26 Maret 2021, 18:33 WIB
Salah seorang anggota kelompok milenial home industry Gandrung Alam, Cilillin, Kab. Bandung Barat,  Yuli Yanti, menunjukan produk gula aren, pada kick off Petani Milenial Jawa Barat, di Lembang, Bandung Barat, Jumat, 26 Maret 2021
Salah seorang anggota kelompok milenial home industry Gandrung Alam, Cilillin, Kab. Bandung Barat, Yuli Yanti, menunjukan produk gula aren, pada kick off Petani Milenial Jawa Barat, di Lembang, Bandung Barat, Jumat, 26 Maret 2021 /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Mendekati Ramadhan 1442 H/2021 yang sekitar dua pekan lagi, usaha produksi gula aren mulai memperoleh banyak pesanan.

Gula aren sering dijadikan pemanis bercita rasa untuk aneka menu takjil berbuka puasa. Misalnya, kolak, candil, rujak, atau campuran menu lainnya yang manis.

Bisnis produksi gula aren pun digeluti kalangan milenial sebagai salah satu usaha yang pasarnya bagus. Mereka mulai banyak pesanan, apalagi melakukan inovasi produk. 

Seperti dilakukan sejumlah milenial asal Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, dari kelompok home industry Gandrung Alam, Kampung Tangan Tangan, Desa Bongas, yang mengatakan sudah berbisnis gula aren sejak tahun 2017.

Baca Juga: Gubernur Jawa Barat : Program Petani Milenial, Pendaftar Didominasi asal Luar Jawa Barat

Gula-gula aren tersebut, diutamakan yang memiliki kualitas tinggi dan asli, serta dibuat pula melalui inovasi gula aren cair, serta gula semut.

Tampak tampilan kemasannya didesain kekinian untuk menarik minat pembeli. Sejumlah produk gula aren buatan Gandrung Alam Cililin itu, dipamerkan saat kick off Petani Milenial yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, di Kampung Pasir Angling, Desa Sunten Jaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat, 26 Maret 2021.

Menurut salah seorang anggota home industry Gandrung Alam, Yuli Yanti, kepada DeskJabar, pesanan dari para pembeli terhadap gula aren sudah meningkat menjelang Ramadhan 1442 H ini.

Baca Juga: Niat Puasa, Berbuka Puasa, Sholat Tarawih dan Witir Sesuai Sunnah Juga Tuntunan Nabi Muhammad SAW

Kepraktisan penggunaan

Pesanan tersebut, baik berupa gula aren dalam bentuk tradisional berupa ganduan, maupun yang sudah cair untuk kepraktisan penggunaan.

Dengan bisnis diarahkan secara tampilan modern dan produk berkualitas, menurut Yuli Yanti, kelompoknya sekaligus berupaya meningkatkan kemampuan usaha para perajin gula aren di Cililin.

Disebutkan, kelompoknya pun terus meningkatkan kemampuan pemasaran, sebab akan sangat berpengaruh berantai kepada kehidupan para perajin gula aren di Cililin. Bahkan, gula aren produksi Cililin sedang gencar pula dipasarkan kepada para perajin wajit Cililin, sebab selama ini menggunakan gulanya dari luar.

Baca Juga: SEJARAH PERSIB HARI INI 26 Maret, Persib Tumbangkan Sriwijaya FC di Piala Bhayangkara 2016

“Sejauh ini, kelompok Gandrung Alam sudah dapat membeli di atas harga pasar kepada sejumlah perajin gula aren di Cililin. Tentu saja, gula-gula aren yang dihasilkan pun secara kualitas lebih baik dan terjaga keasliannya,” ujar Yuli Yanti.

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Perkebunan Dinas Perkebunan Jawa Barat, Agus Sutirman, bahwa diantara program Petani Milenial Jawa Barat untuk lingkup perkebunan, diantara fokusnya adalah produksi olahan, yaitu teh dan gula aren.

“Sebab, komoditas olahan dari teh dan gula aren, tampak pangsa pasarnya menjanjikan jika bisnisnya dilakukan milenial dengan cara inovasi produk disesuaikan segmen pembeli,” ujarnya. ***

 

 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah