Produksi Olahan Ikan Asin di Subang Kini Lebih Awet dan Mutunya Bagus

- 28 Februari 2021, 10:30 WIB
Ikan asin produksi utara Subang
Ikan asin produksi utara Subang /Kementerian Kelautan dan Perikanan

"Saya kira yang begini patut diteruskan. Perluasan pasar akan berbanding lurus dengan kesejahteraan anggotanya. Itulah kenapa kita tidak ragu untuk salurkan bantuan ini," jelas Artati.

Baca Juga: Vaksinasi Lansia: 5000 Lansia Di Surabaya Di Vaksinasi Covid-19, Terakhir Hari Ini

Lama keawetan

Artati mengaku prihatin, sebelumnya dia mendengar laporan bahwa kesegaran bahan baku dan hasil olahan Kelompok Aroma Jaya tidak bisa bertahan lama, atau hanya bertahan 3 hingga 4 hari. Alhasil produksi tidak bisa dimaksimalkan serta sering mengalami kerugian kerusakan produk karena tidak segera terjual.

"Kami mendengar, saat cuaca buruk pasokan bahan baku sangat kurang dan tidak punya cadangan bahan baku sehingga produksi olahan sangat sedikit. Semoga dengan banutan ini, kelompok Aroma Jaya bisa semakin maju," tandasnya.

Sebagai informasi, Kelompok Aroma Jaya Blanakan memiliki 10 orang anggota, adapun dalam proses pengolahan ikan, kelompok ini memiliki 6 orang tenaga kerja tetap yang melakukan proses penjemuran dan penggaraman, serta 20-30 orang tenaga harian lepas yang melakukan proses penyiangan.

Baca Juga: Oh! Master, Drakor Komedi Romantis Penulis dan Aktris yang Tak Mau dan Tak Dapat Berkencan, Ini Teaser-nya

Sedangkan jumlah tenaga kerja dalam mengoperasionalkan gudang beku sebanyak 12 orang terdiri dari manager sebanyak 1 orang, teknisi sebanyak 2 orang, dan tenaga bongkar muat sebanyak 3 orang.

Penerima manfaat langsung dari gudang beku sebanyak 50 orang yang merupakan anggota kelompok, para pengolah yang bermitra dengan kelompok, pembeli pedagang grosir produk kurang lebih 30 orang yang utamanya berasal dari masyarakat sekitar di Subang. ***

Halaman:

Editor: Kodar Solihat

Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah